Thursday, June 4, 2020
Kisah Adnan tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ia mencoba membantu petani cabe, agar tetap bisa panen. Sebab tidak ada yang mau beli. Harga terakhir cabe besar ditawarkan Sahlan, petani cabe asal Kretek, Bantul, dengan harga 3.500/kg. Harga yang sebetulnya sangat jauh dari wajar, dan mungkin tidak bisa menutup ongkos produksi. Meskipun dijual murah, tetap tidak ada yang melirik.
Lalu muncul sosok bernama Adnan, ia bersama dengan beberapa teman membeli cabe panenan Sahlan dengan harga 10.000/kg!
Cabe yang sebelumnya dijual dengan harga Rp3.500 tersebut, justru ditawar Rp10.000? Adnan dan kawan-kawan memang berniat membantu. Sudah tidak ada patokan harga dalam benak mereka.
Mereka pun membeli dua karung besar cabe dan dibawa dengan motor. Menurut rencana, cabe-cabe itu akan dibagikan ke siapa saja yang membutuhkan.
Langkah mulia Adnan dan kawan-kawan patut mendapat apresiasi, memiliki kepedulian kepada nasib petani yang kerapkali dipermainkan oleh para tengkulak.
Kita bisa bersama-sama membantu Pak Sahlan dan petani lainnya, dengan tetap membeli hasil panen mereka dengan harga yang wajar. Agar mereka tidak merugi.
Bapak/ibu/saudara semua jika ingin ikut membantu Sahlan dan petani cabe lainnya di Kretek Bantul tetap bisa panen caranya cukup dengan bantu share informasi ini.
Atau ikut membeli panen mereka berapapun itu.
Semoga menjadi amal kebaikan bapak, ibu saudara semua.
Narahubung : Adnan Madyananto
Melalui pesan WA 085326563853
Mari kita bantu para petani Indonesia untuk berdaya!
Sumber Informasi : FB Luqman Johan | Grup Jogja Tetulung
Perjuangan Adnan dan kawan-kawan serupa dengan apa yang dilakukan Tunov Mondro Atmojo, Pemuda Asal Magelang yang Memangkas Mafia Cabe dengan kegigihan dan kekompakan para petani di lereng Merapi, akhirnya bisa mengirimkan langsung cabe ke Jakarta.