Jawa dikenal dengan kekhasan budaya yang santun dan adiluhung. Peradaban Jawa yang panjang, mulai periode Kerajaan Hindu – Budha hingga masa Kerajaan/Kasultanan Islam sehingga masyarakat di Jawa kaya akan falsafah.
Falsafah menjadi sebuah nilai yang dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Satu di antara falsafah hidup orang Jawa adalah :
Sepanjang-panjangnya lorong, masih lebih panjang tenggorokan.
Secara bebas dapat diterjemahkan menjadi : Omongan seseorang bisa saja tersebar sampai ke mana-mana
Sedangkan secara maknawi berarti, Sadawa-dawane Lurung, Isih Luwih Dawa Gurung, mengingatkan kita bahwa omongan seseorang bisa saja tersebar kemana-mana, maka hendaknya kita lebih berhati-hati dalam bertindak maupun berucap. [KM/03]
Sumber: PaniradyaKaistimewan