Proses Kepulangan Jamaah Haji Indonesia, Berikut Tata Caranya


Jemaah Haji Tiba di Bandar Udara Debar­ka­si (Tanah Air)
Setelah tiba di bandar udara Debarkasi, jemaah haji diminta untuk:
1.     Memeriksakan paspor kepada petugas imigrasi,;
2.     Menaiki bus yang sudah disiapkan menuju ke asrama haji debar­kasi;
3.     Menghubungi petugas kesehatan /dokter yang melayani jemaah haji di bandar udara kedatangan atau asrama haji debarkasi bila ada jemaah haji sakit. Selanjutnya jemaah akan mendapatkan perawatan atau dirujuk ke rumah sakit jika diperlukan;  

Proses Kepulangan Jamaah Haji Indonesia, Berikut Tata Caranya
Proses Kepulangan Jamaah Haji Indonesia, Berikut Tata Caranya
(pixabay.com/adliwahid)

Jemaah Haji Tiba di Asrama Haji Debarkasi

Setelah tiba di asrama haji debarkasi, seluruh jemaah haji melakukan:
1.     Turun dari bus dengan tertib;
2.     Mengikuti acara penyambutan kedatangan jemaah haji oleh PPIH Debarkasi;
3.   Menerima koper dan air Zamzam sebanyak 5 liter yang mekanismenya diatur oleh masing-masing PPIH daerah;
4.    Menjaga barang bawaan dengan disiplin untuk menghindari musibah kehilangan dan hal-hal lain;
5.  Melapor kepada petugas penerbangan atau petugas barang ter­tinggal (barcer) bila jemaah haji tidak menemukan barang bawaannya;
6.  Menjaga ketertiban bagi jemaah haji yang dijemput oleh PPIH Daerah maupun keluar­ga­nya;
7.  Melaporkan kepada petugas PPIH Daerah, bagi jemaah haji yang transit untuk diurus penginapan dan kepulangannya.
8.   Membayar biaya konsumsi selama transit karena biaya konsumsi ditanggung oleh jemaah haji.


Jemaah Haji Tiba di Kampung Halaman
Sebelum tiba di rumah, seluruh jemaah haji dianjurkan:
1.  Melaksanakan sujud syu­kur dan shalat dua rakaat di masjid/mushalla terdekat dari rumah. Setelah selesai salat sunat 2 (dua) rakaat, dianjurkan membaca doa berikut:
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ نَصَرَنِيْ بِقَضَاءِ نُسُكِيْ وَحَفَظَنِيْ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ حَتَّى أَعُوْدَ إِلَى أَهْلِيْ. اَللّٰهُمَّ بَارِكْ فِيْ حَيَاتِيْ بَعْدَ الحَجِّ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah membe­rikan pertolongan kepadaku dengan me­lak­­sanakan ibadah haji dan telah menja­ga diriku dari kesulitan beper­gian, sehingga aku dapat kembali lagi kepada keluargaku. Ya Allah, berkatilah kehidupanku setelah melaksanakan haji ini dan jadikanlah aku ter­ma­suk orang-orang saleh.

Kemudian dilanjutkan dengan doa:
لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، اٰيِبُوْنَ تَآئِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ.[1]

Artinya:
Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya semua pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semo­ga kami termasuk orang-orang yang kem­bali, ahli taubat, ahli ibadah, ahli sujud dan kepada Allah kami semua memuji, benar janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghan­cur­kan sendiri musuh-musuh-Nya.
Ketika tiba di rumah dan berkumpul kembali dengan anak istri dan sanak saudara berdoa:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَالْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ لاَيَمُوْتُ وَلاَيَفُوْتُ أَبَدًا، نَحْمَدُكَ اَللّٰهُمَّ بِمَنَاسِكِنَا اَدَاءً، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّكَ اِتِّبَاعًا. تَوْبًا تَوْبًا اَوْبًا لاَ يُغَادِرُ عَلَيْنَا حَوْبًا.[2] اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِمَنِ اسْتَغْفَرْنَاهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِنَا وَإِخْوَانِنَا وَجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya:
Degan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji hanya kepada Allah yang tidak akan pernah mati dan sirna selamanya. Kami bertahmid kepada-Mu, ya Allah, dengan ibadah haji yang telah kami selesaikan dan dengan Sunnah Nabi-Mu yang telah-kami jalankan. Kami bertaubat, kami bertaubat, kami bertaubat kepada Allah, kami mengharap taubat yang dite­rima, agar kami tidak akan mengulangi dosa-dosa lagi. Ya Allah, ampunilah kami dan orang-orang yang kami mintakan ampunan kepada-Mu dari keluarga kami, saudara-saudara kami, dan se­genap kaum muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang Maha Pekasa dan Maha Pengampun berkat rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih.

2. Memintakan ampun dan mendo­akan orang-orang yang ikut men­jemput dan menyambut sebelum masuk ke rumah karena doa orang yang baru melaksanakan ibadah haji dikabulkan Allah SWT;
3.    Melapor lalu berobat ke Puskesmas atau rumah sakit setempat bagi jema­ah haji yang sakit dalam waktu 14 hari sejak mereka datang;
4.   Melapor ke puskesmas setempat dalam waktu 14 hari, bila jemaah haji tidak sakit;
5.  Meningkatkan iman, takwa, dan kepedulian sosial, dan berga­bung dengan Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) yang ada di daerah masing-masing sebagai upaya untuk melestarikan kemabruran ibadah haji.


Jemaah Menjaga Kemabruran Haji
Haji mabrur menurut bahasa, berarti haji yang baik atau yang diterima oleh Allah SWT. Menurut istilah, haji mabrur adalah haji yang mendorong pelakunya menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Sedangkan menurut syar’iy, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, wajib dan adabnya, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muḥarramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap rida Allah SWT.

Beberapa kriteria untuk meraih haji mabrur yang harus ditempuh oleh jemaah haji antara lain:

1.     Pelaksanaan ibadah haji harus didasari dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah.

2.     Biaya dan bekal untuk menunaikan haji harus berasal dari harta ḥalālan ṭayyiban.

3.     Pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan manasik yang benar (rukun, wajib, dan sunat).

4.     Menghindari seluruh larangan ihram dan per­buatan maksiat yang dapat mengu­rangi pahala hajinya.

5.     Memperbanyak dzikir, istighfar dan amal saleh.

Mabrur atau tidaknya jemaah haji memang tidak dapat dilihat dan yang tahu hanyalah Allah SWT. Namun seseorang yang dapat meraih haji mabrur itu memiliki ciri-ciri ter­sendiri.  Ciri-ciri orang yang meraih haji mabrur di antaranya:

1.     Santun dalam bertutur kata.
2.     Menyebarkan kedamaian.
3.     Memiliki kepedulian sosial.
4.     Berperilaku (amal perbuatan) lebih baik dibanding dengan sebelum menunaikan ibadah haji.
5.     Bertambah zuhud terhadap kehidupan dunia dan lebih mengutamakan akhirat.
6.     Senantiasa berserah diri kepada Allah dengan menerapkan sikap sabar, syukur

Semoga menjadi haji mabrur.
Sumber: Buku Manasik Haji Kemenag DIY


LihatTutupKomentar