KabareMinggir.com – World Bank (Bank Dunia) merilis data terbaru negara-negara di dunia dengan tingkat pendapatan masing-masing. Hasilnya, pada tahun 2022 ada sebanyak 83 negara masuk dalam kategori berpendapatan tinggi (high income).

Penghitungan tersebut dilihat
dari pendapatan nasional bruto atau Gross National Income (GNI) setiap penduduk.
Untuk menghindari akibat fluktuasi nilai tukar mata uang dalam perbandingan
pendapatan nasional antar negara, maka digunakan penghitungan dengan metode
Atlas.
Metode ini memakai kurs khusus,
dengan rata-rata nilai tukar suatu negara pada tahun berjalan dan nilai tukar
dua tahun sebelumnya. Disesuaikan dengan perbedaan tingkat inflasi negara yang
bersangkutan dan inflasi secara internasional.
Baca Juga : Mengapa Anak Orang Miskin, Ketika Dewasa Tetap Miskin? Ini Kata Helmy Yahya
Berdasarkan perhitungan tersebut
ternyata, Qatar yang dipandang sebagai negara dengan berbagai pusat keunggulan
justru menempati urutan ke sembilan.
Peringkat pertama justru di tempati oleh Bermuda, Negara di Samudera Atlantik dan menjadi bagian dari Kerajaan Inggris. Nama Bermuda diambil dari nama pelaut yang berasal dari Spanyol Juan de Bermúdez. Ia dianggap sebagai penemu pulau tersebut pada tahun 1505.
Meski hanya berpenduduk 63.532
orang, tetapi menjadi wilayah dengan penduduk terpadat di dunia karena hanya
memiliki luas sekitar 54 kilo meter persegi. Selain itu Bermuda juga tercatat
sebagai negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia.
Inilah daftar 10 negara dengan pendapatan nasional bruto
tertinggi, seperti dilansir katadata.co.id
1.
Bermuda US$125.240
2.
Norwegia US$95.510
3.
Luksemburg US$91.200
4.
Swiss US$89.450
5.
Irlandia US$81.070
6.
Pulau Man US$79.300
7.
Amerika Serikat US$76.370
8.
Denmark US$73.200
9.
Qatar US$70.500
10.
Kepulauan Faroe US$69.560
Lalu di mana posisi Indonesia?
Menurut Bank Dunia, Indonesia dengan GNI per kapita sebesar US$4.580 pada masuk
kategori negara berpendapatan menengah-atas (upper-middle income). Sehingga
Indonesia menempati peringkat ke-121 dari 196 negara yang masuk data Bank Dunia.
[rls]