Kampung Anggur, demikian kini julukan yang disandang Plumbungan Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul. Berawal dari keinginan untuk menghadirkan tanaman yang menghasilkan produk sekaligus sebagai perindang tanpa harus mengganti setelah panen.
Kampung Anggur Plumbungan |
Awalnya ibu-ibu di Kelompok Wanita Tani (KWT) Arimbi menanam tanaman toga, tetapi harus selalu mengganti setiap pasca panen. Kemudian seorang warga bernama Rio, memiliki tanaman anggur di rumahnya.
KWT Arimbi kemudian berinisiatif agar Pak Rio berkenan mengajari warga menanam Anggur. Melalui KWT Arimbi, kemudia dilakukan sosialisasi ke warga sekitar. Menurut ketua KWT Arimbi, Kustiyah, awalnya banyak warga tidak sepakat.
Dari 100 pohon yang ditaman, hanya 37 yang berhasil tumbuh.
Tetapi seiring berjalannya waktu dan bukti nyata pohon anggur bisa tumbuh dengan baik, perlahan warga ikut mendukung.
Jenis anggur yang ditanam adalah vaietas Ninel dari Ukraina dengan kelebihan bisa cepat berbuah, dapat berdaptasi dengan kondisi daerah tropis dan perawatan realtif lebih mudah.
Tahun 2020 anggur jenis Ninel kini telah diberi sertifikat dan dinamai Satria Taman Sari 1.
Cara Perawatan Anggur Ninel
Untuk mengembangkan Anggur jenis Ninel cukup mudah. Setelah tanam diberi pupuk NPK 2-3 pekan sekali, pupuk kandang 3 bulan sekali. Setelah pohon besar dilakukan pemangkasan beberapa kali sesuai kebutuhan.
Untuk menghindari lalat buah dan jamur pada musim penghujan yang membuat buah anggur mudah busuk dilakukan pembungkusan pada buah atau diberi obat lalat buah.
Penyiraman dilakukan satu kali dalam sehari untuk menjaga kelembaban. Dengan perawatan yang bagus dalam masa 8-12 bulan tanaman anggur sudah bisa berbuah.
Baca Juga : Kisah Sersan Mugiyanto Sukses Kembangkan Kelengkeng Omzet Ratusan Juta
Untuk pohon usia dua tahun, satu pohon bisa menghasilkan 60 pohon dengan bobot satu tanda bisa mencapai 2 kg.
Penjualan produk yang dihasilkan lagsung ke konsumen rumahan ataupun dibeli para pengunjung. Harga per kilogram untuk petik sendiri Rp100 ribu/kg.
Pada musim liburan akhir tahun, bahkan mereka mengaku kekurangan produk karena banyak tamu yang hadir ke Kampung Plumbungan.
Kampung Plumbungan Terus Berinovasi
Saat ini terus dilakukan inovasi sebagao souvenir khas Kampung Plumbungan berupa batik ecoprint.
Mengusung konsep bernuansa anggur serta tanaman-tanaman di Kampung Plumbungan, kini KWT Arimbi dan Ibu-ibu PKK terus mengembangkan batik ecoprint tersebut.
Baca Juga : Manfaatkan Pakan Sisa Pertanian, Rayndra Miliki 700 Ekor Domba
Kustiyah berharap, Kampung Anggur menjadi kampung yang bersih, aman dan tertib dan warga merasakan keuntungan dari Kampung Anggur.
Selain warga menanam secara perorangan, kini juga dilakukan pengembangan secara berkelompok sehingga masyarakat bisa menikmati hasil bersama.
Ia pun berpesan, agar kita memanfaatkan setiap jengkal tanah dan keistimewaan daerah masing-masing agar menjadi daerah yang lebih maju. [r]
Silakan simak video dari Kementerian Pertanian Berikut: