Manfaatkan Pakan Sisa Pertanian, Rayndra Miliki 700 Ekor Domba

Rayndra Syahdan Mahmudin, pemuda dari Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, seorang petani yang sukses mengembangkan pertanian dan peternakan domba.

Lulusan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang, atau kini menjadi Polbangtan Yogyakarta-Magelang (Yoma) Magelang, Rayndra kuliah dengan beasiswa penuh selama empat tahun dari Kementerian Pertanian. Melalui program kewirausahaan yang mendapatkan akses modal dari universitas. Ia memulai usaha memelihara ayam Jowo Super (Joper) namun gagal.

Petani Domba Sukses Magelang
Rayndra (Sumber: Kementerian Pertanian)


Ia tidak patah semangat dan kembali merintis bisnis ternak dengan mengembangkan ternak domba. Saat ini ia mengelola 700 ekor domba dan 20 ekor sapi. Ia juga memberdayakan petani sekitar untuk menanam petani di sekitarnya untuk mendukung peternakan dengan menanam jagung dan kedelai yang limbah pertaniannya bisa menjadi pakan ternak. Rayndra mengaku ada sekitar 200 petani yang ia damping. 

Jenis domba yang ia pilih adalah Domba Gibas, sesuai segmentasi yang umum di Jawa Tengah, yang umum memelihara domba atau wedhus gembel dengan sistem pemeliharaan limbah pertanian seperti, pohon jagung, kulit kedelai, ampas tahu, dan ketela.

Menurutnya kunci meraih keuntungan di peternakan adalah menekan biaya produksi, khususnya pakan.

Rayndra juga membuat kandang ternaknya secara sederhana agar mudah ditiru peternak lainnya. Karena jika kandang dibuat mahal, maka orang lain akan ragu untuk menirunya. Meskipun begitu, ia tetap memperhatikan SOP dalam pemeliharaan yang baik. Misal, pemberian obat, cek kesehatan, kandungan protein makanan dan sebagainya.

Prinsip utama dalam pembuatan kandang adalah, bisa untuk berteduh ternak dan nyaman. Ketika ternak sehat dan pakan tercukupi maka akan mendatangkan keuntungan.

Pakan yang digunakan adalah jagung, karena selalu tersedia meskipun pad musim kemarau. Jagung tidak memerlukan banyak air dalam penanamannya. Rayndra memberikan bibit ke petani, dan pada musim panen jagung serta limbah pertanian berupa pohon jagung pun dibelinya. Dengan cara ini petani sangat terbantu. Para petani bisa mendapatkan penghasilan meskipun pada musim kemarau.


Memadukan Peternakan dan Pertanian

Selain jagung, Rayndra kini juga mengembangkan kedelai jenis Edamame bekerjasama dengan perusahaan. Hasilnya dibeli oleh perusahaan dan untuk ekspor, sehingga pemasaran tidak menjadi kendala. Ia pun ingin membuat konsep pertanian yang mudah agar bisa ditiru oleh para petani.

Omzet bisnis yang dijalankan Rayndra dari peternakan, pada bulan selain Idul Adha sebulan bisa mencapai Rp200 juta. Sedangkan pada saat Idul Adha, dengan penjualan 700 ekor domba, maka ia bisa meraih omzet 1,5 miliar.

Baca Juga : Kisah Sersan Mugiyanto Sukses Kembangkan Kelengkeng Omzet Ratusan Juta

Rayndra pun mempersilakan kepada siapapun yang ingin belajar peternakan ke tempatnya. Bahkan ia membuka kesempatan kerjasama kepada pihak lain yang memiliki bisnis plan bagus.

Kepada para pemuda ia berpesan, agar tidak perlu bingung dalam membangun desa. Ada satu kunci sukses dengan cepat yakni menekuni dunia pertanian. Ia pun terus mengobarkan harapan, karena Indonesia krisis petani muda. Padahal pertanian sangat menguntungkan dengan catatan mau menumbuhkan motivasi, 

Anak muda tidak perlu malu mengakui diri sebagai petani. Karena terbukti sektor pertanian bisa mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit.

Dalam usaha pertanian, pada masa awal memang tidak mudah mendapatkan keuntungan, tetapi jika sudah ditekuni maka pada masa selanjutnya keuntungan lebih besar akan mudah diraih. Namun sebagian besar, gagal pada masa awal dan menyerah. Maka perlu membangun komitmen.

Rayndra mengajak kepada petani muda untuk selalu bangga dengan profesinya.

Bagi Kang Mas – Mbak Yu yang ingin belajar, bisa datang langsung ke peternakan milik Mas Rayndra Syahdan Mahmudin Desa Losari Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

Semoga menginspirasi


Sumber: Kementerian Pertanian


LihatTutupKomentar