-->

11 Olahraga Tradisional Warisan Budaya Bangsa yang Pantas Dilestarikan

Sebagai bangsa yang memiliki beragam  suku bangsa dan mendiami ribuan pulau berbeda, dengan karakteristik sosial dan budaya yang khas tidak heran jika Indonesia memiliki banyak jenis olahraga tradisional. Uniknya, aneka olahraga tradisional tersebut tidak sekadar untuk olah fisik semata, melainkan juga mengandung nilai-nilai filosofis yang adiluhung. Maka sangat penting mengenalkan kekayaan bangsa tersebut kepada generasi muda.


tarik tambang
Tarik tambang (pixabay.com)


Saat ini pemerintah tengah meluncurkan program yang diberi nama pemuda penggerak olahraga tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan olahraga tradisional kepada masyarakat secara luas. Program yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga diharapkan bisa secara massif bisa meningkatkan minat dan kecintaan masyarakat kepada olahraga tradisional sehingga di masa mendatang bisa dipertandingkan di tingkat regional maupun internasional.


11 Olahraga Tradisional Siap Dipromosikan

Dari sekian banyak olahraga tradisional yang ada di Indonesia, saat ini terdapat 11 cabang yang siap untuk dipromosikan. 

1. Tarik Tambang. Merupakan jenis olahraga tradisional yang sering diperlombakan pada saat acara peringatan ulang tahun kemerdekaan. Menelisik sejarahnya, olahraga ini memang memiliki kaitan dengan masa penjajahan sebagai simbol perlawanan. Selain mengasah kekuatan otot kaki dan tangan, tarik tambang juga membutuhkan kekompakkan dan kepemimpinan.

2. Gobak Sodor (Hadang). Olahraga ini dimainkan secara berkelompok. Gobak memiliki makna bergerak dengan bebas dan sodor yang berarti tombak atau galah sebagai tanda pembatas. Satu tim bertindak sebagai penyerang yang bertugas menerobos pertahanan lawan tanpa boleh tersentuh. Tim yang lain berposisi sebagai penjaga, agar tim lawan tidak bisa melawati batas yang ditetapkan. Olahraga ini banyak dikenal di Jawa, khususnya Yogyakarta.

3. Egrang. Kata egrang, dalam Bahasa Lampung berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu. Jenis olah raga ini melatih kemampuan untuk bisa menjaga keseimbangan dan ketangkasan, karena biasanya masing-masing peserta harus beradu cepat mencapai garis finis.

4. Dagongan (dorong bambu). Mirip dengan tarik tambang, tetapi dengan aturan bermain yang berlawanan. Jika dalam tarik tambang dua tim saling tarik-menarik dengan seutas tali, maka dalam dagongan dua tim saling mendorong dengan batang bambu. Tim yang mampu mendorong lawan sejauh mungkin, sampai batas yang ditentukan maka mereka ditetapkan sebagai pemenang.

5. Terompah panjang. Merupakan olahraga yang dilakukan dengan menggunakan terompah yang didesain untuk bisa digunakan lebih dari satu orang. Masing-masing tim harus berjalan dengan kompak dan cepat untuk menjadi pemenang. Olahraga ini melatih kekompakkan langkah, karena jika ada satu saja peserta yang tidak kompak dalam melangkah, berisiko satu tim terjatuh.

6. Bentengan. Dua tim berhadapan untuk saling menguasai benteng lawan. Benteng yang digunakan bisa berupa pohon atau tiang. Kedua tim beradu strategi untuk bisa menyentuh benteng musuh degan menghindari tangkapan dari lawan. 

7. Gatrik (patik lele). Gatrik atau ada pula yang menyebutnya dengan bentik, merupakan permainan berkelompok. Menggunakan potongan bambu atau ranting kayu dengan ukuran panjang dan pendek. Bambu berukuran panjang sebagai pemukul. Kelompok yang mendapat giliran berjaga, harus bisa menangkap bambu pendek. 

8. Gasing. Gasing dikenal hampir di seluruh Indonesia dari Sumatera hingga Sulawesi dengan penyebutan berbeda-beda. Berupa kayu atau buah tertentu yang diputar menggunakan tali. Permainan dilakukan dengan saling melempar gasing dan beradu di tanah yang telah diberi lingkaran atau batas berupa garis. Gasing yang terlempar keluar dianggap kalah.

9. Sumpitan. Mirip seperti tembak, hanya saja laras berasal dari bambu atau kayu. Sedangkan peluru bisa menggunakan bambu atau lidi yang dibuat secara presisi agar mudah melesat dan mengenai sasaran seperti dalam olahraga panahan. Mengandalkan tenaga angin yang ditiupkan dari mulut, anak sumpitan akan melesat menuju sasaran. Sumpitan bisa dilakukan secara beregu maupun perorangan. 

10. Gebuk Bantal. Olahraga ini mengandalkan kemampuan untuk menjaga keseimbangan, kecepatan gerak serta kekuatan otot tangan. Dua orang bertarung menggunakan senjata berupa bantal dengan posisi duduk di atas batang bambu atau kayu. Peserta yang terpukul dan jatuh dianggap kalah.

11. Lari balok. Seperti pada umumnya berlari, siapa yang cepat sampai finis dialah yang menang. Hanya saja dalam lari balok peserta harus menapak di atas balok dari kayu yang jumlahnya dibatasi. Sehingga ketika akan melangkah harus memindahkan balok kayu ke bagian depan secara bergantian.


Itulah di antara olahraga tradisional yang kini terus dipromosikan agar dikenal masyarakat. Tentu masih banyak jenis olahraga tradisional lain yang tidak kalah menarik. Sebagai warisan budaya bangsa perlu bersama-sama untuk dijaga dan dilestarikan. [r]


LihatTutupKomentar