Banyak kelompok tumbuh secara spontan di
Kecamatan Minggir. Kelompok tani, kesenian, olah raga, wirausaha dan berbagai
organisasi kepemudaan. Sayangnya pertumbuhan tersebut seringkali hanya seumur
jagung, sebab tak selang berapa lama kemudian kelompok atau organisasi tersebut
tidak aktif kembali.
Salah satu kebiasaan buruk yang menjalar
di masyarakat adalah, pembuatan kelompok atau organisasi sebatas didorong oleh
keinginan mendapatkan bantuan dana. Sehingga setelah dana diperoleh kegiatan
pun mandeg. Apalagi jika menilik seringkali penggunaan dana bantuan tidak perlu
dilaporkan untuk apa saja alokasinya. Rasa tanggung jawab dalam penggunaannya
pun seolah dibiarkan.
Sudah saatnya Minggir berbenah,
menggulirkan inisiasi untuk Minggir yang mandiri. Mengajak peran serta
masyarakat untuk menggiatkan swadaya. Dengan keswadayaan secara kolektif, akan
memunculkan kekuatan yang luar biasa.
Semisal, untuk membangun sebuah jalan
sepanjang satu kilometer. Jika menunggu untuk mengaspal jalan, kemungkinan
alurnya butuh waktu yang tidak sebentar. Tetapi jika coba dialihkan dengan
menggunakan konblok, maka akan cepat terealisasi. Tentu dengan melibatkan
masyarakat.
Contoh hitung-hitungannya sebagai
berikut:
Panjang jalan 1 km = 1000 meter, lebar 2
meter. Total luas : 1000 x 2 = 2000
meter
Akan diswadayakan oleh empat dusun dengan
rata-rata jumlah Kepala Keluarga 200 KK.
Harga konblok per meter = Rp. 50.000
Total biaya konblok = 100.000.000 / 100
juta
Dibagi 4 dusun x 200 KK = 800 KK
Jika dibagi rata maka akan tertemu hasil
: 100.000.000 : 800 = 125.000
Nah, Rp. 125.000!
Memang tidak bisa dipukul rata tapi bisa
dikalkulasikan dengan mudah.
Misal bisa dihitung per jumlah kendaraan
Mobil : 50.000
Sepeda Motor : 10.000
Ayo menuju Minggir yang mandiri dan
berswadaya! [KM/03]