Pembangkit Tenaga Listrik Mikro Hidro
(PLTMH) di Kecamatan Minggir, khususnya PLTMH Minggir 2 saat ini kondisinya
terbengkalai dan tak terurus. Bahkan tiang dan kabel listrik yang digunakan
untuk menyalurkan arus listrik terlihat kendor dan hampir menyentuh tanah.
Bagi Anda yang kebetulan melintasi jalan
tembus Tempel-Klangon, memasuki daerah Balangan ke selatan, di pinggiran
selokan Van Der Wijk akan melihat dua buah PLTMH, terletak di Desa Sendangrejo.
Proyek ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman,
Pemerintah DIY dan Universitas Gajah Mada (UGM).
Manfaat PLTMH
PLTMH sebenarnya bisa menjadi salah satu
sumber energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Tetapi belum bisa
berjalan maksimal karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk ikut merawat dan
menjaganya. Selain itu perilaku membuang sampah ke selokan juga kerapkali
membuat turbin terganggu.
Menurut Kabag Humas Sleman, Endah Sri
Widiastuti, PLTMH Minggir 1 memanfaatkan Saluran Van Der Wijck, Desa
Sendangrejo, Kecamatan Minggir dengan kapasitas 5.000 Watt dibuat pada tahun
2006 dimanfaatkan untuk industri kecil dan penerangan balai desa Sendangrejo.
Di wilayah itu juga sudah terbangun PLTMH Minggir 2 yang juga menggunakan
Saluran Van Der Wijck, di Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir dengan kapasitas
sebesar 5.000 Watt. Saat ini, katanya, PLTMH Minggir 2 belum termanfaatkan
karena masih akan dilakukan perbaikan sistem ”intake air”.
Pengembangan PLTMH tersebut merupakan
kerjasama UGM, Pemerintah Kabupaten Sleman, dan Pemprov DIY. UGM yang melakukan kajian-kajian teknisnya,
Pemprov DIY yang membangun turbin/power house, dan Pemerintah Kabupaten Sleman
yang membuat jaringannya.
Pengembangan PLTMH di Kabupaten Sleman
juga menghadapi beberapa kendala. Di antaranya karena masih belum sadarnya
masyarakat membuang sampah, sehingga bisa menyumbat turbin yang mengakibatkan
tidak maksimalnya kerja peralatan itu. Juga karena masih sangat terbatasnya
debit air di musim kemarau yang harus dibagi untuk pertanian, dan perikanan.
Terlebih karena masyarakat masih menganggap mikrohidro kurang manfaat
dibandingkan untuk pertanian dan perikanan.
Sumber: suaramerdeka.com