Yogyakarta – Saat ini program revitalisasi KUA tidak lagi dalam tahap pencanangan melainkan telah memasuki tahap aksi. Sehingga para pelaksana di KUA revitalisasi harus memahami ketentuan dan regulasi yang ada. Dengan demikian akan lebih mudah mencapai tujuan dari revitalisasi sekaligus menyamakan langkah tidak saling menyalahkan.

Hal tersebut disampaikan Kepala
Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.SI. ketika membuka
Forum Group Discusion (FGD) monitoring dan evaluasi KUA revitalisasi di Kota
Yogyakarta, Rabu (30/11/2022). Kegiatan berlangsung di Grage Business Hotel,
diikuti 40 peserta dari empat KUA revitalisasi yakni KUA Kraton, KUA Kotagede,
KUA Mergangsan dan KUA Umbulharjo.
Nadhif mengharapkan KUA revitalisasi
mampu menjadi baromater KUA lainnya dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
“KUA revitalisasi harus mampu menghasilkan inovasi lintas batas, tidak
biasa-biasa saja, yang lebih baik dari inovasi KUA lainnya sehingga mampu
membentuk brand positif bagi KUA revitalisasi,” tambahnya. KUA diharapkan mampu
menjawab responsif dalam menjawab persoalan yang ada di masyarakat sekitar.
Nadhif juga mengingatkan program
revitalisasi KUA masih butuh upaya serius dalam mewujudkan tujuan yang ingin
dicapai. Menurutnya secara regulasi, Bimas Islam Kemenag telah menerbitkan
petunjuk teknis nomor 558 tahun 2021. “Maka saya minta mari kita bersama-sama
mengawal program revitalisasi KUA di Kota Yogyakarta agar tidak keluar dari
regulasi yang sudah ada. Pastikan program revitalisasi KUA sesuai dengan ketentuan,”
tegas Nadhif.
Ia pun menginginkan agar poin-poin
penting yang dihasilkan dari pelaksanaan FGD kali ini bisa dibuat menjadi bahasa
program yang bisa diusulkan masuk DIPA.
Sebelumnya, Kepala Seksi
Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Saeful
Anwar, S.Ag. dalam laporannya mengungkapkan semula rencana monitoring dan
evaluasi akan dilakukan kunjungan langsung ke KUA, tetapi karena berbagai
pertimbangan, kegiatan kunjungan diganti dengan FGD. Meskipun demikian ia berharap
melalui FGD tersebut dapat mengetahui tingkat keterlaksanaan program-program
yang telah ditentukan.
Saeful pun menyampaikan untuk KUA
revitalisasi telah dilakukan penataan sumber daya manusia (SDM), meskipun masih
kekurangan secara kuantitas namun sudah diikhtiarkan agar terpenuhi. [rls]