-->

Belajar Mengusir Rasa Malas Ala Jepang dengan Metode Kaizen

Apakah Kang Mas – Mbak Yu pernah mengalami pekerjaan sering menumpuk dan kehabisan waktu? Atau biasa mengerjakan suatu tugas di batas-batas akhir waktu sehingga harus terburu-buru?


Belajar Mengusir Rasa Malas Ala Jepang dengan Metode Kaizen

Sebagian orang tentu pernah mengalami. Bukan karena waktu yang terbatas atau kehabisan waktu. Melainkan kebiasaan menunda dan rasa malas yang sering melanda. Tetapi ada sebuah bangsa di dunia ini yang dikenal dengan sifat disiplin dan kerja kerasnya. Mereka punya budaya disiplin yang diterapkan sejak kecil. Yup, Negara itu adalah Jepang.


Baca Juga : Cak Nun : Dalam Konsep Allah, Kita Semua adalah Saudagar 


Tidak heran jika dengan kondisi alam yang bisa dikatakan tidak begitu mendukung, ternyata Jepang menjadi Negara yang maju. Selain luas wilayahnya yang terbatas, Jepang juga tidak termasuk daerah yang subur karena kondisi tanahnya banyak berbatu. Paling parah, negeri Sakura ini sering dilanda gempa Bumi akibat letaknya yang berada di jalur Gunung Berapi.

 

Tetapi dengan keuletan dan kerja keras yang dilakukan orang-orang Jepang, mereka mampu menjadi satu di antara Negara yang maju dalam bidang ekonomi dan teknologi. Lantas bagaimana mereka mengajari generasi penerus tentang disiplin dan kerja keras?

 

Masyarakat Jepang punya prinsip untuk membiasakan anak-anak mereka melakukan aktivitas positif sederhana  yang dilakukan secara berulang-ulang. Meskipun hanya satu menit. Tetapi dilakukan dalam waktu yang sama setiap harinya.


Misalkan mereka pada jam enam pagi harus menyapu halaman. Aktivitas ini terus mereka lakukan setiap hari. Sehingga menjadi sebuah kebiasan. Pada akhirnya menjadi budaya dan akan dilakukan terus hingga dewasa.


Tulisan Menarik Lainnya : Jimat Jenderal Sudirman


Seperti diunggah akun Youtube Satu Persen, Konsep tentang rutinitas ini disebut Kaizen, Kai berarti berubah dan Zen yang berarti kebijaksanaan. Perubahan dalam hidup  bisa dicapai dengan perlahan. Prinsip ini juga disebut prinsip satu menit. Melakukan hal positif setiap hari meskipun hanya satu menit.


Membaca, menulis, bermain gitar atau sejenisnya tanpa ada paksaan dari pihak lain dan fokus. Dengan melakukan secara berulang akan merasa lega karena bisa bertanggungjawab dengan satu tugas. Ini akan membuat orang merasa ketagihan dan bisa menambah jatah waktu untuk melakukannya.


Sekilas prinsip ini terlihat sederhana tetapi dengan melatih setiap hari hanya satu menit maka tidak akan merasa berat. Jika aktivitas yang dilakukan terlalu berat akan menimbulkan rasa malas dalam merutinkannya.


Secara prinsip sesuatu yang dilakukan berulang akan menjadi budaya dan masuk ke dalam long term memory. Sehingga masuk ke otak yang akan ‘memprogram’ diri secara otomatis. Prinsip Kaizen bisa dilakukan oleh siapapun dan dalam bidang apapun. Kang Mas – Mbak Yu mau coba?


LihatTutupKomentar