-->

Pengurus Perempuan Berkebaya Periode 2020-2023 Resmi Terbentuk

Kulon Progo - Perempuan Berkebaya Kulonprogo, sebuah organisasi perempuan di Kulon Progo yang berdiri 30 Agustus 2019 lalu. Digagas dan diketuai Nining Sunartiningsih, organisasi ini bertujuan memberi ruang bagi perempuan Kulon Progo untuk tumbuh, berdaya guna, dan bergerak bersama dalam menjaga keberagaman di Kulon Progo. 

perempuan berkebaya

“Kami juga menggaggas ruang perjumpaan baik melalui media formal seperti forum diskusi maupun forum informal seperti latihan dan pentas budaya. Hal ini untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dan sebagai sumbangsih kemajuan perempuan Kulon Progo.” Demikian dituturkan Nining jelang acara Pengukuhan Pengurus Perempuan Berkebaya Kulon Progo Periode 2020 - 2023, Selasa (29/12/2020) yang digelar melalui zoom meeting.

perempuan berkebaya

Bertempat di Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Serut Kulon progo, beberapa pengurus dan anggota hadir untuk zoom meeting bersama dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Turut diundang melalui virtual Ibu Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua DPRD Kulon Progo, Direktur Pusham (Pusat Studi Hak Asasi Manusia) UII. Sesuai kesepakatan bersama maka dalam acara itupun seluruh anggota dan pengurus diwajibkan mengenakan busana kebaya.

perempuan berkebaya

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD; Akhid Nurhayati menyampaikan sambutan dan harapannya. “Perempuan Berkebaya Kulon Progo sebagai penggerak budaya dan perdamaian diharapkan bisa banyak bergerak melatih kepekaan pada lingkungan sekitar. Selanjutnya mampu hadir untuk melembutkan situasi dan kondisi, memiliki energi dalam gemulainya, sabar dan mempunyai pemikiran yang luas.” Nurhayati juga menambahkan seluruh anggota dan pengurus bisa eksis berpartisipasi mengikuti pembangunan di Kulon Progo yang dinamis. 

Yayuk Sutedjo, selaku Penasihat Perempuan Berkebaya Kulon Progo mengucapkan selamat atas Pengukuhan Pengurus Perempuan Berkebaya Kulon Progo Periode 2020 - 2023. “Teriring doa semoga organisasi ini bisa membawa inspirasi untuk perempuan Kulon Progo yang semakin maju, mandiri, dan berkreasi sehingga masyarakat Kulon Progo bisa maju, sejahtera, dan mandiri,” harap istri Bupati Kulon Progo dalam sambutan singkatnya. 

Baca Juga : Siapakah Pengusul Merah Putih yang Kini Menjadi Bendera Indonesia?

Senada dengan hal itu Direktur Pusham UII, Eko Riyadi, S.H., juga menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Nining yang bisa mengorganisasi ibu-ibu dalam kegiatan positif. “Perempuan menjadi penentu dalam suatu wilayah. Saya berpesan, Perempuan Berkebaya adalah organisasi yang didorong atas situasi publik, untuk itu harus selalu dirawat. Apabila kebijakan bersifat bias maka perempuan juga yang akan menerima dampaknya. Apalagi hadir sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan publik dan perempuan itu sendiri pada khususnya.” Eko sangat berharap agar organisasi ini akan memilih jalur partisipasi publik bukan partisipasi alat politik elektoral. “Sebab siapapun pemimpin yang terpilih, Perempuan Berkebaya akan selalu ada pada kebutuhan kepentingan publik,” pungkasnya. 

Macapat, pentas Tari Tor-Tor dan Pelangi Negeriku, Geguritan, dan closing dengan menyanyikan lagu Indonesia Jaya secara virtual dan bersama-sama membuat acara semakin semarak. Adapun  acara Pengukuhan Pengurus Perempuan Berkebaya Kulon Progo Periode 2020 - 2023 ditandai dengan penandatangan AD ART di depan anggota dan pengurus yang hadir dan bergabung. 

Susunan Pengurus dengan Penasihat Dra. Hj. Sri Wahyu Widhati, Ketua I Nining Sunartiningsih, Ketua II Widjonartun, Sekretaris Deasy Wulandari dan Nur Nila Astuti, Bendahara Prima Hermawati dan Febri Sri Handayani. Selanjutnya ada lima divisi yang pertama Divisi Humas dan Jaringan Sri Sulastri, Rini Dwi Hastuti, dan Nofianti. Kedua, Divisi Kaderisasi dan Pelatihan Suharti, Ngatinem, dan Rusmiyatun. Ketiga, Divisi Kajian dan Pengarsipan Sri Rahayu, Rotua Niana S, dan Triatun. Keempat, Divisi Budaya dan Kesenian Dewi Puspito Sari, Etty Sulistyorini, Umiyati, dan Rasinem. Kelima, Divisi Publikasi dan Multimedia Barokatussolihah, Valentina Reanita, Kristantri Wahyuni, dan Astiti. (*)


LihatTutupKomentar