-->

Tujuh Alasan Mobil Avanza Bekas Tetap Diburu Konsumen

Avanza Mobil Sejuta Umat! Demikian di antara julukan yang disematkan pada kendaraan keluaran pabrikan Daihatsu ini. Tidak heran Avanza bekas pun tetap diburu konsumen. Sejak peluncuran di Gaikindo Auto Expo pada 2003 lalu, minat masyarakat pada Toyota Avanza tak terbendung. Sebetulnya Daihatsu juga meluncurkan model yang sama dengan merk Xenia. 

Toyota Avanza
Avanza New Veloz (priceprice.com)

Sama-sama bertipe low MPV keduanya memiliki desain yang mirip dengan mengedepankan konsep minimalis. Meskipun dalam detilnya terdapat perbedaan namun secara umum memiliki kesamaan. Sedangkan mesin yang digunakan Toyota Avanza menggunakan dapur pacu 1500 cc, sedangkan Xenia memakai 1000 cc sehingga dalam urusan power keduanya berbeda. Pada seri selanjutnya Xenia juga mengadopsi mesin 1300 cc.

Kesuksesan yang diraih Avanza bisa dibaca dari statistik keluaran Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Penjualan Avanza terus mengungguli mobil lain. Bahkan ketika Mitsubishi meluncurkan Xpander yang digadang mampu membendung dominasi Avanza, ternyata penjualan angka Avanza tetap tinggi. Pihak Toyota mengklaim, pilihan mesin 1.300 cc yang ditawarkan cukup diminati masyarakat.


Mobil dengan Penjualan Pemegang Rekor MURI

Sebelum muncul Avanza, masyarakat Indonesia akrab dengan Kijang, yang juga banyak diminati konsumen. Sampai datangnya krisis ekonomi tahun 1998 yang membuat harga mobil melambung tinggi, tak terkecuali Kijang. Konon waktu itu Toyota berencana meneruskan kesuksesan Kijang, hanya saja dengan harga yang tinggi minat masyarakat cenderung turun.

Pada akhirnya kesuksesan Kijang harus berakhir dan lahir penerusnya yakni Toyota Avanza. Diluncurkan pada tahun 2003, Avanza langsung menggebrak. Setahun berikutnya Avanza resmi dipasarkan dan mampu terjual lebih dari 40.000 unit. Menurut data dari PT Toyota Astra Motor (TAM), selain dijual di dalam negeri Avanza juga berhasil menembus pasar ekspor ke 32 negara.

Pada Maret 2013, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Toyota Avanza sebagai mobil dengan penjualan melebihi 1 juta unit.  Dan sampai sekarang diperkirakan Avanza sudah terjual melebihi 1,7 juta unit. Ini menjadikan perjualan Avanza belum tertandingi di Indonesia.


Mengapa Memilih Avanza?

Mengapa Avanza begitu merajai penjualan di pasar otomotif Indonesia? Tentu masyarakat memiliki alasan yang kuat. Sedangkan pihak Toyota mengaku di antara faktor penting yang membuat Avanza digemari adalah kemampuan Avanza mengakomodir keinginan konsumen Indonesia. Dengan memilih segmentasi low MPV (Multi Purpose Vehicle), mewakili kebutuhan sebagian besar masyarakat.

Secara rinci berikut beberapa alasan yang membuat masyarakat memilih Avanza untuk menjadi kendaraan mereka.

Desain Indonesia

Mengadopsi multi purpose vehicle, sebagai mobil multifungsi yang bisa mengangkut penumpang maupun barang. Avanza juga didesain dengan konsep minimalis dan simpel yang menarik minat banyak orang.

Hemat Bahan Bakar

Meski tersedia dengan kapasitas mesin 1500 cc, faktanya masyarakat lebih memilih dengan mesin 1300 cc. Sehingga dalam operasionalnya Avanza dianggap hemat bahan bakar.

Kapasitas Penumpang

Kapasitas penumpang Avanza bisa mencapai 7 orang sehingga cocok juga untuk pilihan keluarga Indonesia yang masih menjunjung gotong-royong dan kebersamaan. 

Harga Jual Tinggi

Sampai saat ini, Avanza bekas tetap memiliki harga jual tinggi. Maka para pengguna Avanza tidak khawatir dalam hal penjualan jika suatu saat akan berganti kendaraan baru.

Desain Ringkas

Desain Avanza selain minimalis juga ringkas, dengan lebar kendaraan yang memungkinkan bisa melewati gang-gang sempit khas perkotaan. 

Awet Pemakaian

Mobil Avanza digadang mampu digunakan dengan baik hingga 10 tahuan bahkan lebih jika dirawat dengan rutin. 

Keluaran Merk Ternama

Meski diproduksi Avanza diproduksi oleh Astra Daihatsu Motor (ADM) namun nama Toyota yang disematkan membuat banyak orang percaya dengan kualitas Avanza. Sedangkan ‘saudara kembarnya’ Daihatsu Xenia meski dibanderol lebih murah tetap kalah dalam penjualan. [r]


LihatTutupKomentar