Saya mempunyai mimpi memodernisasi pertanian tanpa meninggalkan kultur. Demikian tekad Ahmad Kurniadi pemilik Abasa Farm yang berlokasi di Toglengan Sendangarum Minggir Sleman.
Pemuda Desa TV |
Bisnis Abasa Farm bergerak di bidang pertanian dan teknologi pertanian khususnya hidroponik. Menyediakan berbagai macam peralatan hidroponik, seperti TDS, PH Meter, media tanam dan bibit. Abasa Farm juga membuka jasa pelatihan hidroponik dan pembuatan instalasi hidroponik.
Ahmad Kurniadi juga membuka diri jika ada yang akan belajar hidroponik. Bahkan beberapa aplikasi juga berhasil dikembangkan olehnya antara lain: Sistem Monitoring Hidroponik (Simonponik), Aplikasi untuk menakar komposisi nutrisi hidroponik sehingga sesuai ukuran yang dibutuhkan, ketiga aplikasi klasifikasi unsure hara.
Baca Juga : Cara Plumbungan, Sukses Menjadi Kampung Anggur
Kini Ahmad Kurniadi juga berupaya mengembangkan pertanian dengan media pasir, kerikil, rockwall maupun air. Dia tertarik menekuni hidroponik karena menurutnya di Indonesia kebutuhan yang utama adalah energi, dan pangan.
Maka sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi bisnis. Selain itu ia juga memiliki latar belakang keluarga petani. Meskipun demikian orang tuanya bisa membiayai kuliah bahkan sampai pasca sarjana.
Tantangan Menekuni Hidroponik
Setiap tanaman membutuhkan nutrisi yang berbeda. Untuk itu bertani Hidroponik harus memiliki pengetahuan yang cukup sehingga tepat dalam memberikan nutrisi. Beberapa jenis tanaman yang ditanam yakni bayam, sawai pakcoi, selada keriting, bayam dan seledri.
Untuk pemasaran Ahmad Kurniadi mengaku ia jual ke penjual pasar. Dengan harapan masyarakat kelas menengah ke bawah juga menikmati sayuran yang sehat dan bebas pertisida.
Untuk memulai hidroponik, Ahmad menyarankan belajar dari dasar. Menggunakan starterkit sambil belajar. Kunci dalam hidroponik adalah kwantiti, kwaliti, dan kontinuitas.
Selengkapnya bisa simak video berikut :