-->

Langkah Kreatif, MAN 2 Kulon Progo Pelopori Penulisan Buku Antologi Puisi

Kulon Progo - Pandemik Corona yang terjadi di seluruh Indonesia ini mengubah tatanan kehidupan bermasyarakat termasuk dalam dunia pendidikan. Sudah tiga bulan dunia pendidikan Indonesia menerapkan pembelajaran di rumah, termasuk para guru  juga yang harus bekerja dari rumah dalam memberikan pembelajaran kepada siswa. Hal ini merupakan kebijakan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19.

Langkah Kreatif, MAN 2 Kulon Progo Pelopori Penulisan Buku Antologi Puisi


Covid-19 merupakan virus yang membahayakan manusia, tetapi dapat memberikan sebuah inspirasi bagi para guru untuk menulis puisi. Enam belas penulis, terdiri dari 11 penulis guru MAN 2 Kulon Progo (Mandaku) dan lima penulis dari guru MTs dan MI ini tergabung dalam penulisan Antologi Puisi berjudul "Si Covid 19". Pujarsono, S.Pd. selaku guru Bahasa Inggris di Mandaku sebagai koordinator dalam kegiatan tersebut.

Langkah Kreatif, MAN 2 Kulon Progo Pelopori Penulisan Buku Antologi Puisi


Proses penulisan buku antologi puisi ini sampai terbit memakan waktu hampir satu bulan lamanya. Para guru kreatif penggiat karya tulis memulai penulisan dari pertengahan April sampai dengan pertengahan Mei di sela-sela bekerja di rumah. Pujarsono selaku koordinator dan inspirator penulisan buku antologi puisi tersebut dengan sabar dan telaten memberikan pengarahan kepada para guru dalam menulis puisi.

Buku Antologi Puisi Berjudul "Si Covid 19" sangat diapresiasi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, Ahmad Fauzi. S.H.  pada hari Selasa 2 Juni 2020 di kantornya. Bahkan Ahmad Fauzi juga memberi sambutan dalam  buku antologi puisi tersebut, Ahmad Fauzi mengucapkan selamat atas terbitnya  buku antologi puisi tersebut. “Saya sangat  apresiatif kepada Bapak/Ibu guru yang telah menyempatkan menulis dan menerbitkan puisi di sela-sela Work from Home (WfH). Ini sebagai bentuk kreativitas para guru madrasah di Kulon Progo,” ujar Fauzi.

Para guru penggiat karya tulis ini memberikan inspirasi kepada kita bahwa meski dalam keadaan sesulit apapun, harus tetap berkarya. Manusia tentu tidaklah selamanya ada di dunia ini, hanya saja namanya akan tetap hidup abadi ke generasi selanjutnya lewat karya-karyanya yang bermanfaat dan penuh inspirasi. (pan)



LihatTutupKomentar