-->

Akhirnya Sultan Beri Peringatan Tegas, Bagi yang Masih Berkerumun di Malioboro dan Sekitarnya

Ramainya sebagian masyarakat yang keluar rumah tanpa alasan yang urgen memang membuat kekhawatiran Covid-19 akan kembali merebak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Terpantau sejak sepekan terakhir lalu lintas dan berbagai fasilitas umum mulai ramai pengunjung.

Akhirnya Sultan Beri Peringatan Tegas
Sumber @humas_jogja


Tidak terkecuali di area Tugu Yogyakarta, Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Pagi hingga malam hari ramai pengunjung, khususnya para pesepeda yang sengaja datang untuk menikmati suasana kota Yogyakarta.

Bukan saja mengabaikan anjuran menjaga jarak, beberapa di antaranya terlihat tanpa mengenakan masker. Bahkan seorang netizen sempat kesal karena para ‘goweser’ berjajar dua orang atau lebih di jalan sehingga menghambat arus lalu lintas.


Melihat banyaknya masyarakat yang mulai memadati sudut-sudut Kota Yogyakarta, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan pihaknya tidak segan akan membubarkan masyarakat yang berkumpul tanpa mematuhi protokol Covid-19 di beberapa titik Kota Yogyakarta.

Bahkan tidak menutup kemungkinan adanya opsi menutup tempat-tempat tersebut dari aktivitas warga. Hal tersebut diungkapkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX seusai mengikuti rapat paripurna DPRD DIY yang berlangsung Senin, 8 Juni 2020.

Berikut statement Sri Sultan Hamengkubuwono X seperti dikutip Humas Pemda DIY, “Saya minta kesadaran mereka di Malioboro & dimana pun berada. Kalau minggu depan ada kumpul-kumpul tanpa mematuhi protokol Covid–19, akan saya bubarkan karena resiko terlalu besar. Jangan sampai saya close Malioboro/titik lain kalau tak patuh aturan."
_Sri Sultan HB X

Menanggapi ungkapan tersebut, warganet memberikan pendapat beragam. Mantan Walikota Yogyakarta Hery Zudianto misalnya, berpendapat:
Orang jogja itu gampang kok diajak rembugan karena daya rekat sosialnya masih relatif tinggi dimana jiwa kepedulian mudah dibangun jika kita bisa  "mangku" mereka.
Sementara, pemilik akun @ZamanKoloBendu berpendapat agar segera merealisasikan Malioboro sebagai kawasan pedestrian
Segera realisasikan saja Pak, wacana sepanjang Malioboro khusus Pedestrian, saat yang tepat selain untuk putuskan rantai penularan corona & berlaku untuk seterusnya. Gak usah pake nunggu-nunggu minggu depan. Roda perekonomian di Malioboro bisa pulih kapan-kapan, tapi tidak dengan nyawa warga Jogja.
Ramainya jalanan dengan para pesepeda tidak hanya terlihat di Kota Yogyakarta saja. Beberapa warganet juga mengirimkan video tentang kondisi tempat wisata Kaliurang yang ramai dengan pesepeda.

Pemandangan serupa juga terlihat di seputara Patuk, dan tanjakan Cino Mati menuju arah Gunungkidul. Sementara itu sebagian pesepeda juga ramai menuju kea rah Kulon Progo dan Imogiri Bantul.

Pemkab Sleman Gelar RDT Covid-19 Gratis untuk Pedagang di 14 Pasar, Simak Daftarnya di sini

Dalam kondisi saat ini, sebetulnya masih diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang tidak urgen, apalagi dengan mengabaikan protokol pencegahan Covid-19.

Dalam rilis yang disampaikan Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19, DIY belum masuk zona hijau. Bahkan kini muncul klaster baru penyebaran Virus Corona yang berasal dari pedagang ikan yang menyuplai dagangan ke sejumlah pasar. [KM/01]

LihatTutupKomentar