-->

KAWAN Sekolah Literasi Indonesia Melakukan Monitoring di MIN 2 Kulon Progo

Kulon Progo - MIN 2 Kulon Progo telah mendapatkan dampingan Sekolah Literasi Indonesia (SLI). Terdapat 10 sekolah/madrasah yang mendapatkan dampingan Dompet Dhuafa di Kabupaten Kulon Progo. 

Sekolah Literasi Indonesia
dok. MIN 2 Kulon Progo


Selain MIN 2 Kulon Progo, sekolah/madrasah lainnya antara lain SDN Karangwuni, SDN Giripeni, SDN 1 Kulwaru, MI Muh Serangrejo, SDN 1 Sentolo, SDN 2 Sentolo, MI Muh Kenteng, SD Muh Sidowayah, dan SD Muh Girinyono. Beberapa program sudah dijalankan, monitoring/kunjungan untuk mengetahui capaian juga dilaksanakan. Wahyu salah satu KAWAN/relawan SLI telah monitoring MIN 2 Kulon Progo, Sabtu (06/06/2020).

Kepala MIN 2 Kulon Progo, Etik Fadhilah Ihsanti, telah melaporkan secara tertulis capaian dampingan SLI, mulai dari hasil SSD setelah pengukuran, aktifnya kegiatan paguyuban, kegiatan ceruk ilmu, kegiatan verifikasi administrasi, Learning Community, kegiatan motivasi, adanya buku panduan keagamaan, ceruk ilmu untuk guru dan masih banyak lagi kegiatan yang pada kesempatan ini disampaikan.

“Selain melaporkan secara tertulis, kami juga menyampaikan kepada KAWAN, setiap kegiatan dalam bentuk berita baik di portal Website Kankemenag Kulon Progo maupun Kanwil Kemenag DIY,” tutur Etik.

Tujuan monitoring hari ini, untuk mengetahui program yang telah berjalan, mendiskusikan tantangan dan solusi yang dapat diambil untuk meningkatkan program, serta sebagai bentuk kepedulian KAWAN. 

"Pada saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, ketika perpustakaan belum bisa beroperasi dengan baik, waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk menata kembali administrasi, membuat rencana program perpustakaan; seperti menggelar duta cilik perpustakaan, relawan cilik perpustakaan, dongeng asyik, atau inisiatif reward peminjam paling sering berkunjung," tambahnya.

Marhaban, pengelola Perpustakaan MIN 2 Kulon Progo memaparkan perjalanan dan hasil selama perbaikan perpustakaan madrasahnya. Mulai dari kegiatan penyampaian program SLI, pemantapan paguyuban, kerjasama dalam memperbaiki perpustakaan, sampai kendala pengadministrasian. Proses perbaikan perpustakaan disampaikan dengan santai dan serius. Berbagai kegiatan selama perbaikan disampaikan. 

“Kegiatan selama dampingan sampai saat ini banyak manfaatnya, paguyuban wali mengikuti perbaikan madrasah dengan penuh semangat, harapan ke depan semua pihak dapat bekerjasama dalam semua bidang,” terang Marhaban.

Selain melaporkan kegiatan, Etik juga mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi SLI, karena madrasahnya mendapatkan manfaat yang luar biasa. “Banyak manfaat program SLI ini, bermacam kegiatan, tetapi di masa pandemi ini berhenti, sampai batas yang belum ditentukan, semoga masa ini segera berakhir. Saya melihat banyak manfaatnya, selain mendongkrak juga menambah semangat guru,” pungkasnya. (efi)
LihatTutupKomentar