-->

7 Pewarna Makanan Alami yang Ada di Sekitar Kita

Pewarna makanan umum digunakan dalam pembuatan makanan. Tujuan utamanya agar makanan yang dihasilkan menjadi lebih cantik, menarik dan menggugah selera makan.

7 Pewarna Makanan Alami yang Ada di Sekitar Kita
IG @sparrow_tweets

Sayangnya seringkali pewarna makanan yang digunakan berupa zat sintetis yang sebagian tidak memenuhi standar kesehatan yang ada. Ini tentu bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama.

Anak-anak menjadi sangat berisiko, karena mereka seringkali tertarik untuk mengkonsumsi makanan yang terlihat berwarna menarik. Untuk menyiasatinya, para ibu bisa menggunakan zat pewarna makanan alami ketika mengolah makanan di rumah.

Berikut beberapa bahan pewarna makanan alami, beberapa di antaranya mudah kita temukan di sekitar kita.

1. Hitam (klaras – daun padi)

Untuk menghasilkan warna hitam dapat memanfaatkan pewarna alami dari daun pisang yang sudah kering (klaras) atau batang padi yang sudah kering (jerami). Kedua bahan tersebut dibersihkan, dijemur hingga kering kemudian dibakar.

Abu yang dihasilkan bisa digunakan untuk membuat pewarna makanan alami. Bisa dicampurkan dalam bahan makanan yang akan diolah dengan takaran secukupnya.

2. Hijau (daun pandan – daun suji)

Daun pandan dan daun suji bisa mengahasilkan warna hijau. Terdapat pula daun Katu yang dipercaya mampu meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) bagi ibu yang sedang menyusui. 

Untuk menghasilkan warna hijau alami, daun-daun tersebut beri air secukupnya kemudian dihaluskan dengan blender. Air hasil perasan siap digunakan untuk mewarnai makanan. Jika kesulitan mendapatkan tiga macam daun tersebut, dapat pula memanfaatkan daun bayam.

Daun pandan memiliki kelebihan, selain dapat menghasilkan warna hijau juga memiliki aroma yang wangi, sehingga menambah cita rasa makanan. 

3. Coklat (Gula Jawa)

Gula Jawa atau Gula Kelapa dapat menghasilkan warna coklat alami. Selain itu memberikan tambahan rasa manis dalam makanan. Cara memanfaatkannya cukup campurkan gula dalam bahan makanan yang akan diolah.

Beberapa makanan khas di Jawa juga dibuat dari campuran Gula Jawa misal Jenag Dodol, Krasikan, dan Wajik Ketan.

4. Biru (Bunga Telang)

Bunga Telang memiliki beragam manfaat. Bunga berwarna ungu cantik ini dipercaya bisa membantu menyembuhkan bronchitis, membantu detoksifikasi, serta menyembuhkan batuk dan asma.

Untuk memperoleh warna ungu dari Bunga Telang, cukup rebus beberapa bunga telang. Saring air rebusan yang ada, dan siap untuk digunakan.


5. Merah (Buah Naga)

Menghasilkan warna merah makanan secara alami dari Buah Naga cukup mudah. Haluskan menggunakan blender kemudian saring. Buah Naga tidak terlalu mempengaurhi citarasa makanan.

Selain buah Naga, warna merah alami juga bisa didapatkan dari Umbi Bit, atau Bunga Rosela.

6. Oranye (Wortel)

Wortel dipercaya mampu membantu menjaga kesehatan mata. Ternyata wortel juga bisa untuk membuat pewarna makanan alami yakni warna oranye. 

Caranya dengan memarut Wortel sesuai kebutuhan. Atau jika ingin lebih praktis dengan menggunakan blender. Air perasan Wortel yang ada bisa digunakan untuk mewarnai makanan. Karena memiliki rasa agak manis, sehingga mesti disesuaikan agar tidak mempengaruhi rasa makanan.

7. Kuning (Kunir)

Warna kuning alami dari kunir mirip dengan Wortel, tetapi lebih kuat. Kunyit dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, cukup parut beberapa ruas. Kemudian peras dan ambil airnya.

Jangan terlalu banyak karena kunyit bisa mempengaruhi rasa makanan menjadi langu.


Itulah 7 bahan pewarna makanan alami yang bisa dimanfaatkan. Selain sehat juga bisa didapatkan di sekitar kita. [KM/05]

LihatTutupKomentar