Jangan mudah meminjamkan uang
ke teman. Bukan karena tidak mau membantu atau pelit. Tetapi agar di kemudian
hari Anda tidak terjebak dengan urusan rumit. Sudah bukan rahasia lagi, orang
yang meminjam uang awalnya bersikap lembut dan bersahabat tetapi giliran
ditagih justru seringkali tidak menghargai.
Berikut Lima alasan yang bisa
dijadikan pertimbangan sebelum memberikan pinjaman ke teman.
Pertama,
jangan pernah meminjamkan uang ke teman jika termasuk uang yang kita butuhkan
untuk keperluan pribadi maupun keluarga. Artinya jika memberi pinjaman adalah
uang yang benar-benar menganggur.
Kedua,
lihat apakah si peminjam memang suka berhutang. Jika dia memang memiliki
kebiasaan hutang untuk tutup lubang gali lubang. Anda perlu berpikir berulang kali
untuk meminjamkan uang.
Ketiga,
lihat untuk mencukupi kebutuhan apa. Jangan sampai uang pinjama itu hanya untuk
hal tidak penting. Pernah lihat orang yang suka pinjam uang tetapi seneng pamer
dan tampil modis di media sosial?
Keempat, apabila
untuk kebutuhan mendesak, misal memang benar-benar membutuhkan untuk kebutuhan
hidup. Sebaiknya alokasikan dari dana sosial. Sedekah, Zakat atau sejenisnya
sehingga niatkan untuk membantu, tidak mengharap kembali.
Kelima, jika
memang mantap memberikan pinjaman. Jangan ragu untuk membuat perjanjian
tertulis dengan melibatkan saksi. Disamping sebagai jaga-jaga bila terjadi
sengketa hukum. Catatan ini juga menjadi alat untuk menagih jika peminjam
berniat ingkar.
Hutang bisa merusak
persahabatan. Menjauhkan kekerabatan bahkan menimbulkan permusuhan. Jika dalam
Islam dikenal sebuah hadits, “Sesungguhnya seseorang yang (biasa) berhutang,
jika dia berbicara maka dia berdusta, jika dia berjanji maka dia
mengingkarinya” (HR Al-Bukhari dan Muslim) [KM/03]