-->

Siapakah Pengusul Merah Putih yang Kini Menjadi Bendera Indonesia?


Pemilihan warna merah dan putih sebagai warna Bendera Indonesia memiliki sejarah panjang. Seorang yang mengusulkannya ialah Habib Idrus Salim Al Jufri yang merupakan ulama dari Sulawesi. Ia mengusulkan warna merah dan putih berdasarkan mimpi yang dialaminya.

Merah - Putih
(Sumber gambar: pinterest)


Habib Idrus Salim Al Jufri merupakan pendiri Al Khairaat yang berkedudukan di Kota Palu Sulawesi Tengah. Ia adalah adik kelas pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asari.

Pada Muktamar NU ke 12 tahun 1937 yang berlangsung di Malang Jawa Timur, berdasarkan pesan dari Habib Idrus Salim Al Jufri, KH. Hasyim Asari mengusulkan Merah Putih sebagai warna Bendera Indonesia dan Ir. Soekarno sebagai pemimpin RI.

Habib Idrus bin Salim Al-Jufri lahir pada 15 Maret 1892 di Hadramaut, Yaman. Mampu menghafalkan Alquran 30 Juz pada usia 12 tahun. Dikenal sebagai ulama yang gigih berjuang melawan penjajah terutama melalui jalur pendidikan. Melalui Al Khairat yang didirikan ketika ia berusia 41 tahun, telah berdiri berbagai lembaga pendidikan dengan berbagai jenjang yang berkembang di kawasan timur Indonesia.




Sosok yang juga biasa dipanggil dengan sebutan Guru Tua ini merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW. Dengan silsilah As-Sayyed Idrus bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain Al-Hadhramiy yang mempunyai jalur keturunan dari Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah SAW.


Ketika menjelang momen proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Habib Idrus bin Salim Al Jufri merangkaikan kalimat sebagai syiar, dalam Bahasa Arab, berikut terjemahannya:


Bendera kemuliaan berkibar di angkasa
Hijau daratan dan gunung-gunungnya
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan
Orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya
Tiap tahun hari itu menjadi peringatan
Muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya
Tiap bangsa memiliki simbol kemuliaan
Dan simbol kemuliaan kami adalah merah dan putih
Wahai Sukarno! Telah kau jadikan hidup kami bahagia
Dengan obat darimu hilang sudah penyakit kami
Wahai Presiden yang penuh berkah bagi kami
Engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat
Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul
Telah datang berita engkau menang dengannya
Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak
Demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu
Gandengkan menuju ke depan untuk kemuliaan dengan tangan-tangan
Tujuh puluh juta jiwa bersamamu dan para pemimpin

Pasti engkau jumpai dari rakyat kepercayaan
Dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin
Makmurkan untuk Negara pembangunan materil dan spiritual
Buktikan kepada masyarakat bahwa engkau mampu
Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu
Dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh.

Habib Idrus bin Salim Al Jufri meninggal pada 22 Desember 1969. Kakek dari Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri ini seperti keturunan arab lainnya total dalam membela tanah air. Mayoritas keturunan arab yang ada di Indonesia selalu setia kepada NKRI dan mereka tidak ‘mendua’ dalam berwarganegara karena tidak mengagungkan sebagai keturunan arab. [KM/08 || gontornews.com]



LihatTutupKomentar