Batik warisan budaya dunia
yang berasal dari Indonesia. Ketenaran batik telah sampai ke mancangeara dan
diakui dunia. Di Indonesia, pusat batik tersebar di beberapa daerah seperti
Yogyakarta, Pekalongan dan Surakarta. Di Yogyakarta sendiri masing-masing
Kabupaten/Kota memiliki batik khas masing-masing.
Batik Sinom Parijotho Salak (sumber: infobatik.id) |
Batik Pari Jotho, batik khas
dari Kabupaten Sleman. Desain batik ini merupakan karya dari Susilo Radi
Yunianto, warga Kaliurang Timur Hargobinangun Pakem Sleman. Ditetapkan sebagai
jaura umum dalam Lomba Desain batik Sleman (LDBS) yang dimumukan pada 28 Juni 2012
lalu.
Setelah melalui serangkaian
penilaian oleh Dr. Hajar Pamadhi (Dewan Pakar Senin dan Budaya DIY), Sumino,
M.A. (ISI Yogyakarta) dan Umar Setiadji, S.T. (Balai Besar Batik dan Kerajinan
Yogyakarta) akhirnya Batik Pari Jotho meraih nila tertinggi.
Baca juga : Mengenal Salak Pondoh, Fauna Identitas Sleman
Batik ini kemudian
dikembangkan dan menjadi batik khas Kabupaten Sleman. Dieknal dengan nama Sinom
Parijotho Salak, yang desainnya terinspirasi dari gabungan beberapa tanaman
khas yang tumbuh di Sleman seperti daun Parijotho merupakan tumbuhan di kawasan
lereng Gunung Merapi, tanaman ini mempunyai banyak khasiat.
Kemudian terdapat gambar Salak Pondoh yang merupakan fauna khas Sleman. Berupa buah Salak dengan aroma dan
rasa yang khusus, rasanya manis meskipun masih muda. Bukan hanya buah, tetapi
dalam motif Parijotho juga digambar daun salak, bunga dan tangkai Parijotho
serta diberi latar belaang cecek berupa titik-titik kecil yang tersebar merata.
Batik
Geblek Renteng Batik Khas Kulon Progo
Batik Geblek Renteng Batik
Khas Kulon Progo. Jika Sleman punya Batik Sinom Parijotho, maka Kulon Progo
memiliki Batik Geblek Renteng. Bermula dari audiensi Federasi Olahraga rekreasi
masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Kulon Progo dengan Bupati 8 Desember
2011 muncul gagasan untuk melestarikan dan memasyarakatkan batik.
Batik Geblek Renteng Batik Khas Kulon Progo (sumber: infobatik.id) |
Pertemuan ditindaklanjuti
dengan gelar Lomba Batik yang diikuti 304 peserta pada April 2012. Setelah melalui
tahap penilaian akhirnya pada 6 Mei 2012 diumumkan karya-karya yang layak
menjadi juara. Beberapa motif yang sempat masuk nominasi antara lain : Kulon
Progo Binangun, Manggis, Angguk Putri, Ceplok Kulon Progo dan Geblek Renteng.
Akhirnya dewan yuri memutuskan
motif Geblek Renteng sebagai pemenang. Uniknya motif ini hasil desain siswa SMA
Negeri 1 Wates, Ales Candra Wibawa. Makas sejak saat itu motif ini dikenalkan
ke masyarakat dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Kulon Progo.
Sekilas, Motif Geblek Renteng
ini terdiri dari tiga gambar, yakni gambar Geblek, lambang Binangun dan gambar
motif Buah Manggis.
Motif Batik Geblek renteng
disusun dari gambar Geblek yang merupakan makanan khas Kulon Progo terbuat dari
singkong yang diolah dan dibentuk menjadi lingkaran-lingkaran kecil kemudian
digoreng.
Gambar Geblek tersebut diatur
sehingga berjejer saling terkait (renteng). Selain gambar Geblek, dalam motif
batik ini juga terdapat gambar lambang Binangun yang berupa kuncup bunga yang
akan mekar. Kemudian terdapat gambar Buah Manggis, buah khas Kulon Progo. [KM/03 || dari berbagai sumber]