Kemenag Kota Yogyakarta Jalin Kerja Sukseskan Sadar Haji Sejak Dini

KabareMinggir - Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan program Sadar Haji Sejak Dini (SAHIDIN). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama yang berlangsung Rabu (20/8/2025) di Aula 1 Kantor setempat.



Dalam acara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Ahmad Shidqi, S.Psi., M.Eng., mengungkapkan inovasi proyek perubahan, Sahidin tepat untuk menjawab tantangan saat ini, ketika mayoritas jemaah haji yang berangkat ke tanah suci didominasi lanjut usia.


"Haji butuh kekuatan fisik, ada aktifitas fisik seperti thawaf, sa;i, yang cukup berat bagi lansia. Sementara jemaah haji Lansia akan terus bertambah karena masa tunggu yang lama, maka perlu solusi di antaranya dengan mendaftarkan anak sejak dini," ungkap Shidqi.


Sebelumnya, Kepala Seksi Bimas Islam sekaligus penggagas pogram Sahidin, HM. Tahrir, S.E., M.M menjelaskan Sahidin dilatarbelakangi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, yang fokus untuk memberikan layanan ramah lansia dan disabilitas. Karena mayoritas jemaah didominasi jamaah usia lanjut, di atas 65 tahun.


Meskipun demikian, Tahrir menyebut Indonesia mendapatkan nota keberatan dari Pemerintah Arab Saudi sejak tahun 2023 lalu terkait dengan jumlah jemaah lansia yang terus bertambah. Maka melalui program Sahidin ia berharap bisa menjadi terobosan yang efektif mengajak masyarakat mendaftarkan haji sejak muda.


"Saat ini, syarat usia untuk mendaftar haji minimal berumur 12 tahun, dengan masa tunggu sekitar 35 tahun. Estimasi mereka bisa berangkat pada usia 50-an tahun," terang Tahrir.


Ia menambahkan, untuk menyukseskan Sahidin, perlu mengajak berbagai pihak bersinergi, baik perbankan, madrasah dan sekolah, sebagai sasaran sosialisasi sadar haji sejak dini.


Dalam kesempatan tersebut hadir Area Manager BSI Yogyakarta, Hari Nopa Kurniawan, yang menyebut penting untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola keuangan. BSI siap untuk menjadi mitra dalam literasi dan edukasi tentang perbankan syariah. Selain menjadi unit bisnis, BIS juga ingin memberikan kemanfaatan dalam membantu ibadah haji.


Ia pun menguraikan tantangan edukasi keuangan saat ini adalah maraknya pinjaman online, judi online dan game online. Maka ia mengajak agar masyarakat bisa berinvestasi secara benar, dan memiliki tabungan di antaranya berupa tabungan emas yang tidak terkena invlasi. [rls]

LihatTutupKomentar