KabareMinggir – Palang Merah Remaja Dharma Karya Dhika (PMR DKD) Unit 28 MAN 1 Yogyakarta mengadakan seminar kesehatan dengan tema “Penanganan Tuntas, Menuju Madrasah Berkualitas”, Kamis (21/08/2025). Bertempat di Aula lantai 2 MAN 1 Yogyakarta, kegiatan dimulai pukul 12.20 sampai dengan 15.00 WIB dan diikuti oleh perwakilan peserta dari murid kelas X (satu orang per kelas), dan kelas XI (dua orang per kelas), beberapa guru, serta Pembina PMR. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber Nur Achmad, yang merupakan pelatih PMR dari PMI Yogyakarta.
Baca Juga : Apa Perbedaan Buku Nikah, Akta Nikah dan Kartu Nikah
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya para murid menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental, sebagai salah satu pilar utama dalam menunjang kualitas pembelajaran di madrasah. “Menjaga kesehatan, baik dari jiwa maupun mental, menjadi bagian penting dalam mewujudkan peserta didik yang unggul dan berdaya saing,” ungkap Edi.
Dalam materinya, Nur Achmad memaparkan berbagai macam cedera yang kerap terjadi di lingkungan sekolah maupun aktivitas sehari-hari, serta prosedur penanganannya secara tepat dan cepat. Nur Achmad juga memberikan demonstrasi praktis mengenai langkah pertolongan pertama, mulai dari penanganan luka ringan, cedera yang mengakibatkan pendarahan, hingga tata cara memberikan pertolongan awal pada korban sebelum mendapat perawatan medis lanjutan. Nur menekankan pentingnya peran PMR di sekolah.
Baca Juga : Buku Merah MTR, Kesalahan Fatal Utang!
Lebih lanjut Nur menegaskan bahwa anggota PMR tidak boleh sekadar cepat bertindak namun harus dibekali ilmu dan ketrampilan yang benar dalam menolong teman atau orang lain yang cedera. “PMR harus siap menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pertama. Dengan pemahaman yang benar, penanganan cedera bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan aman,” jelas Nur.
Murid-murid yang menjadi peserta seminar sangat antusias mengikuti jalannya seminar. Antusias murid bertanya pun ternyata cukup tinggi. Salah satu siswa Jacinda Aqeela Ziv, kelas XD menanyakan tentang bagaimana menangani luka bakar di sekolah. Nur menjawab dengan memberikan contoh kasus yang pernah dihadapi di suatu sekolah yang membuat peserta paham dengan mudah pertolongan pertama pada lika bakar. “Pertolongan pertama luka bakar adalah dengan menuangkan air suhu ruangan pada area yang terbakar selama 15 menit,” terang Nur.
Pembina PMR DKD Unit 28 MAN 1 Yogyakarta, Esti Supeni, S.Pd., Kor. menyampaikan rasa bangganya terkait keantusiasan siswa mengikuti seminar kesehatan ini. “Ini memberikan sinyal bahwa kegiatan PMR sangat diminati oleh anak-anak dan mereka antusias untuk meng-upgrade ilmunya setiap saat agar ketika menangani kecelakaan di sekolah, mereka menangani dengan benar,” ujar Esti.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta didik dalam bidang kesehatan serta memperkuat peran PMR MAN 1 Yogyakarta sebagai organisasi kepalangmerahan di lingkungan madrasah. Melalui seminar ini, MAN 1 Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk membangun madrasah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga sehat, tangguh, dan berkarakter. (luf)