Lautan berada di bawah
ancaman serius karena meningkatnya polusi plastik. Sampah plastik laut atau
marine plastic debris merupakan fenomena global yang sangat memprihatinkan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah
lautan, namun saat ini Indonesia masih menjadi penghasil sampah plastik
terbesar setelah China. Di dunia akhir-akhir ini terjadi peningkatan kepedulian
terhadap sampah plastik di laut, kekhawatiran bahwa jumlah sampah plastik di
laut semakin mengancam biota laut. Awalnya, plastik digunakan untuk
menggantikan kertas karena kekhawatiran akan penggundulan hutan dan bencana
alam seperti banjir dan tanah longsor.
Munculnya sampah
plastik di laut disebabkan oleh pembuangan sampah yang tidak tepat dan proses
penanganan sampah plastik yang tidak tepat. Pencemaran sampah plastik juga
berdampak negatif terhadap perekonomian
perikanan, pariwisata dan sektor lainnya. Pada G20 summit 2017, G20
bergabung untuk mengatasi sampah plastik
laut, dan pada tahun 2019 G20 mengadakan pertemuan untuk meninjau
kemajuan komitmen mengatasi sampah laut.
Penggunaan sampah
plastik yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan,
jika sampah plastik telah mencemari laut maka kesehatan manusia juga dapat
terganggu, karena biota laut merupakan sumber pangan manusia. Plastik yang
dikonsumsi oleh organisme laut dapat berpindah ke manusia dalam proses rantai
makanan. Penguraian sampah plastik di dalam tanah membutuhkan waktu yang sangat
lama, plastik dapat terurai setelah 200-400 tahun tertimbun.
![]() |
Gambar Kondisi Sampah Pantai |
Berdasarkan
pantai-pantai yang dikunjungi memang keadaan laut di Indonesia sangat
memprihatinkan, pemerintah mengambil
langkah awal seperti berbelanja di supermarket jika menggunakan plastik dikenai
biaya namun hal ini tidak bisa mengurangi penggunaan sampah plastik, dan banyak
perusahaan mulai memahami bahaya
penggunaan plastik, sehingga perusahaan menggunakan kantong plastik yang mudah
terurai, plastik yang mudah terurai tidak membahayakan biota laut.
Hal ini dapat dicegah dan diatasi apabila masyarakat
dapat berpartisipasi mendukung pemerintah dalam pengurangan penggunaan sampah
plastik, masyarakat dapat mengurangi konsumsi plastik sekali pakai seperti
kantong plastik, botol air minum, sedotan dan wadah makanan. Pilih opsi ramah
lingkungan seperti tas belanja kain, botol minuman yang dapat digunakan
kembali, dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali, Jangan lupa untuk
memilah sampah dengan benar dan menggunakan fasilitas daur ulang yang tersedia.
hal ini membantu mencegah sampah plastik masuk ke lautan.