Rerasan - Hoaks, atau sering disebut dengan berita palsu atau fake news, merupakan sebuah informasi atau berita yang sengaja dibuat atau disebarkan dengan tujuan untuk menipu atau mempengaruhi orang lain. Hoaks bisa muncul dalam bentuk tulisan, gambar, video, atau suara, dan bisa menyebar dengan cepat berkat kemajuan teknologi dan media sosial.
Fake News (pixabay.com)
Hoaks seringkali dibuat untuk
menyebarkan kebencian, menimbulkan kepanikan, atau mendapatkan keuntungan
secara finansial atau politis. Ada banyak motif yang mendorong seseorang atau
kelompok untuk membuat hoaks, seperti ingin menyerang pihak lain, memperoleh
popularitas, atau menciptakan opini publik yang berpihak pada kepentingan
mereka.
Dampak dari hoaks bisa sangat
merugikan masyarakat, baik secara individu maupun secara kolektif. Misalnya,
hoaks tentang bahaya vaksin COVID-19 bisa membuat banyak orang menolak untuk
divaksin dan akhirnya memperparah pandemi yang sedang berlangsung. Hoaks
tentang bencana alam bisa menimbulkan kepanikan dan membuat banyak orang
mengungsi tanpa alasan yang jelas. Hoaks tentang kejahatan bisa menimbulkan
kecurigaan dan diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
Baca Juga : Arti Falsafah Jawa Becik Ketitik Ala Ketara
Oleh karena itu, sangat
penting bagi kita untuk waspada terhadap hoaks dan berita palsu. Sebelum
mempercayai sebuah informasi atau berita, kita perlu memverifikasi sumbernya
dan mencari tahu kebenarannya. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk
menghindari hoaks, seperti:
Periksa sumber informasi.
Pastikan bahwa sumber informasi yang kita gunakan adalah terpercaya dan
memiliki reputasi yang baik.
Cek fakta. Jangan langsung
percaya pada sebuah informasi atau berita tanpa memverifikasinya terlebih
dahulu. Cek apakah informasi tersebut sudah terbukti kebenarannya atau belum.
Perhatikan bahasa yang
digunakan. Hoaks seringkali menggunakan bahasa yang emosional dan memicu
perasaan penonton. Jadi, jika ada informasi yang terlalu dramatis atau
berlebihan, sebaiknya kita waspada.
Baca Juga : Silakan atau Silahkan, Berikut 9 Kata yang Sering Salah Kita Tuliskan
Jangan menyebarkan informasi
yang tidak diketahui kebenarannya. Jika kita tidak yakin tentang kebenaran
suatu informasi atau berita, janganlah menyebarkannya. Hal ini bisa menimbulkan
efek domino dan memperparah dampak dari hoaks tersebut.
Beri edukasi tentang hoaks
kepada orang lain. Kita bisa membantu mencegah penyebaran hoaks dengan
memberikan edukasi tentang cara mengenali hoaks dan berita palsu kepada orang
lain.
Dalam era informasi yang semakin
canggih ini, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memerangi hoaks dan
berita palsu. Kita perlu waspada dan cerdas dalam menghadapi informasi yang
kita terima, agar tidak terjebak dalam perangkap hoaks dan dapat terus menjaga
integritas dan kepercayaan pada informasi yang benar dan akurat.
Sejak kapan hoaks banyak terjadi?
Hoaks atau berita palsu
bukanlah fenomena baru, karena sudah ada sejak zaman dahulu. Namun, dengan
semakin canggihnya teknologi dan semakin mudahnya akses informasi, hoaks
menjadi semakin banyak dan semakin cepat menyebar.
Sejarah mencatat bahwa hoaks
sering digunakan dalam kepentingan politik dan perang pada masa lampau.
Misalnya, pada zaman Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling
berusaha mengadu domba satu sama lain dengan menyebarkan hoaks dan propaganda
yang berpihak pada masing-masing pihak. Selain itu, pada masa perang dunia
kedua, pihak-pihak yang terlibat dalam perang juga menggunakan hoaks untuk
mempengaruhi opini publik dan memperoleh keuntungan di medan perang.
Namun, sejak berkembangnya
teknologi informasi dan internet pada tahun 1990-an, hoaks menjadi semakin
mudah dan cepat menyebar. Dalam beberapa tahun terakhir, media sosial menjadi
salah satu platform yang paling sering digunakan untuk menyebarkan hoaks, karena
banyak orang menggunakan media sosial untuk memperoleh informasi dan berita.
Dalam beberapa tahun terakhir,
hoaks juga semakin banyak digunakan dalam kepentingan komersial. Banyak situs
web dan perusahaan yang menggunakan hoaks untuk menarik perhatian pengunjung
dan memperoleh keuntungan dari iklan yang ditempatkan di situs mereka.
Meskipun sudah ada sejak lama,
namun hoaks menjadi semakin banyak dan meresahkan masyarakat di era digital
ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan cerdas dalam
menghadapi informasi yang kita terima, sehingga tidak mudah terjebak dalam
perangkap hoaks dan berita palsu.
Bagaimana mengenali ciri berita hoaks?
Mengenali ciri-ciri berita
hoaks atau berita palsu dapat membantu kita membedakan antara informasi yang
benar dan yang salah. Berikut adalah beberapa ciri yang bisa membantu kita
mengenali berita hoaks:
Tidak ada sumber atau sumber
yang tidak jelas: Berita hoaks seringkali tidak memiliki sumber yang jelas atau
sumber yang disebutkan tidak terpercaya.
Tidak memiliki bukti atau
fakta yang kuat: Berita hoaks cenderung mengandalkan asumsi, rumor, atau klaim
yang tidak didukung oleh bukti atau fakta yang kuat.
Terlalu dramatis atau ekstrim:
Berita hoaks seringkali berisi klaim atau narasi yang terlalu dramatis atau
ekstrim, seperti klaim bahwa suatu peristiwa sangat berbahaya atau bahkan
mengancam kehidupan seseorang.
Tidak konsisten dengan
sumber-sumber lain: Berita hoaks seringkali tidak konsisten dengan informasi
yang diberikan oleh sumber-sumber lain yang terpercaya.
Menyebarkan pesan yang
menakutkan atau memprovokasi: Berita hoaks seringkali menyebarkan pesan yang
menakutkan atau memprovokasi emosi seseorang, seperti rasa takut, kebencian,
atau kemarahan.
Terlihat tidak profesional:
Berita hoaks seringkali tidak memiliki kredibilitas yang kuat karena terlihat
tidak profesional dalam hal tata letak, ejaan, atau tata bahasa.
Menyebarkan di media sosial
atau platform yang tidak terpercaya: Berita hoaks seringkali disebarluaskan melalui
media sosial atau platform yang tidak terpercaya, seperti situs web yang tidak
terkenal atau grup WhatsApp yang tidak jelas asal-usulnya.
Penting untuk selalu melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap informasi yang kita terima sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Hal ini dapat membantu kita mencegah penyebaran berita hoaks dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. [r]