Yogyakarta – Kepala MIN 1 Yogyakarta, Zumaroh Nazulaningsih, SPd, MPd menjadi narasumber siaran sapa pagi Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Kamis (15/9/2022). Ia mengungkapkan pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun telah membuat beberapa perubahan dari disi siswa. Baik secara fisik maupun hambatan proses interaksi yang harus mendapatkan solusi.
“Selama dua tahun pandemi, secara
fisik para siswa belum sepenuhnya pulih mengingat selama pandemi aktifitas fisik
terbatas. Kedua proses sosialisasi dan interaksi antar siswa kembali dari awal
karena sekian waktu jarang bertemu secara langsung dan berinteraksi,” terang
Zumaroh.
Untuk mengatasi hal tersebut MIN 1
Yogyakarta menjalankan madrasah sehat serta menerapkan kurikulum merdeka. “Setiap
hari pada jam sembilan dilakukan aktivitas peregangan secara fisik, dan
mengadakan senam kesegaran jasmani. Selain itu kami juga memberikan minuman
jamu, serta pengenalan makanan tradisional,” imbuhnya.
Baca Juga : 9 Falsafah Jawa Paling Terkenal, Ajaran Luhur Bangsa Indonesia
Dari sisi pembelajaran, para
siswa mengalami learning lost, yang berdampak pada penurunan hasil
belajar. “Saat ini kami mengimplementasikan kurikulum merdeka yang berbasis learning
by doing karena para pengajar juga dalam proses pendalaman tentang
kurikulum ini,” ujarnya.
Menurutnya Kurikulum Merdeka
memiliki keunggulan lebih sederhana dan mendalam. “Penanaman karakter dalam
kurikulum merdeka yang paling utama, anak-anak dibimbing melakukan kegiatan
bersifat keterampilan untuk mengembangkan karakter,” tambahnya.
Sementara Kepala Sub Bagian Tata
Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Drs. Hj. Noor Imanah, M.SI.
dalam tambahan informasi kedinasan menyampaikan tarkait dengan kearsipan harus
dilakukan sesuai prosedur yang benar, khususnya dalam proses pemusnahan
dokumen. Serta mengajak seluruh ASN menyukseskan pencanangan tahun 2022 sebagai
tahun toleransi.
Siaran sapa pagi merupakan
kegiatan rutin yang digelar secara virtual melalui Aplikasi Zoom. Diikuti ASN
di lingkungan Kemenag Kota Yogyakarta, KUA dan Madrasah. Acar ditutup dengan
doa yang dipimpin Kepala KUA Gondomanan, Raden
Andhi Nugroho, S.H.I., M.H. [rls]