Buntut Meninggalnya Dua Suporter, BCS Absen Dukung PSS Sleman di September

Kemanusiaan harus menang, kemanusiaan di atas segalanya. [BCS]


Brigata Curva Sud (BCS), kelompok suporter fanatik pendukung PSS Sleman mengumumkan secara resmi menarik diri untuk memberikan dukungan langsung di stadion selama Bulan September 2022. Keputusan tersebut diambil buntut dari meninggalnya dua anggota mereka.


Sumber: Twitter BCSxPSS_1976



Peristiwa pertama terjadi ketika pendukung Persis Solo melintasi Sleman dan Kota Yogyakarta yang memicu kericuhan di berbagai jalan. Saat itu korban bernama Tri Fajar Firmansyah (23) menjadi sasaran amukan masa pada Senin (7/7/2022). 


Ia sempat menjalani perawatan selama delapan hari di RS Angkatan Udara Harjolukito, sebelum akhirnya meninggal pada Selasa (2/8/2022). Sempat beredar kabar jika Fajar merupakan seorang tukang parkir, namun pihak keluarga membantahnya. Karena yang menjadi tukang parkir adalah temannya. Fajar sendiri sebagai ojek online.


Baca Juga : Matur Nuwun! BCS Serahkan Hazmat Suite ke Puskesmas Minggir


Belum genap kehilangan Fajar, BCS kembali harus kehilangan seorang anggotanya. Aditya Eka Prananda tewas dikeroyok sejumlah orang di daerah Gamping Sleman, selepas ia menyaksikan pertandingan antara PSS versus Persebaya, Sabtu (27/8/2022).


BCS Menarik Diri

Sebagai bentuk penghormatan kepada anggotanya tersebut, sekaligus sebagai protes kepada semua pihak agar lebih memberikan perhatian serius agar kejadian serupa tidak terulang. BCS memutuskan menarik diri selama bulan September 2022.


Keputusan ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi PSS. Mereka akan kehilangan dukungan penonton saat menjalai empat laga. Masing-masing laga tandang versus Dewa United (4/9/2022). Laga kandang versus Persis Solo (10/9/2022), pertandingan tandang melawan Persikabo 1973. Serta laga kandang melawan Persita Tangerang (29/9/2022).


Melalui akun twitter, BCS menerangkan alasan mereka. 

Dalam sebulan lalu kami kehilangan dua keluarga yang selalu setia berdiri di sini. Banyak sekali hal yang ada dibenak pikiran kami. Terutama memberi waktu dan penghormatan bagi keduanya. 

Izinkan kami meresapi jauh lebih dalam pasca rentenan peristiwa yang tak terhindarkan.

Kami harus menata ulang, bertolak agar lebih jauh. Kemanusiaan harus menang, kemanusiaan di atas segalanya. 

Sebulan ini, kami perlu menepi, kami perlu tarik diri.
LihatTutupKomentar