Formula E dalam Pusaran Diskriminasi Politik

Formula E yang digelar di Jakarta digadang bisa menjadi daya tarik wisata. Tentu berimbas pada devisa yang masuk ke Indonesia.


Persiapan untuk menggelar hajatan besar tersebut telah kelar. Meskipun dihambat berbagai pihak sejak rencana hingga tahapan persiapannya.




Formula E di Jakarta, ibu kota negara tentu menjadi daya tarik tersendiri ketimbang GP Mandalika. Dari segi aksesibilitas, tentu lebih baik.


Persoalan utama Formula E adalah saat ini Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Anies Rasyid Baswedan. Sosok potensial yang siap meramaikan kontestasi pilihan presiden 2024.


Inilah yang menjadi persoalan genting. Formula E sukses sama saja, melambungkan nama Anies. Maka banyak pihak berusaha menggagalkan helatan tersebut.


Baca Juga : Cak Nun : Dalam Konsep Allah, Kita Semua adalah Saudagar


Meskipun dalam batin, sangat mungkin mereka ingin mendapatkan keuntungan dari gelaran Formula E. Dari segi daya tarik wisata misalnya.


Isu sponsor bir, dan lainnya terus dihembuskan untuk menggerus dukungan pelaksanaan Formula E. Mereka tahu pendukung Anies rata-rata umat Islam yang mengharamkan bir.


Maka kita akan lihat seperti apa efek dari Formula E ini ke depan

LihatTutupKomentar