-->

Empat Cara Tepat Memilih Investasi Menguntungkan

Jebakan investasi bodong terus mengancam masyarakat Indonesia. Modusnya beragam dan berganti-ganti dari waktu ke waktu. Maka bagi Anda yang ingin menanamkan modal perlu cermat dalam memilih investasi menguntungkan.

 

Memilih investasi yang menguntungkan
Memilih investasi yang menguntungkan (pixabay.com)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga resmi pemerintah yang bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan secara rutin telah merilis daftar investasi yang dikategorikan ilegal atau tidak berizin. Meski demikian informasi ini jarang bisa terakses oleh masyarakat secara luas.

Umumnya investasi bodong memanfaatkan ketidakpahaman masyarakat ataupun menggunakan modus saling percaya terhadap teman atau kerabat dekat. Akibatnya dari tahun ke tahun korban terus berjatuhan. Uang ratusan miliar pun raib dibawa penipu. Umumnya para korban baru sadar setelah sekian lama terbuai janji-janji keuntungan yang menggiurkan sehingga tidak segera melapor kepada pihak yang berwajib.

Memilih investasi yang menguntungkan
Keuntungan Investasi (pixabay.com)


Maka bagi Anda yang memiliki keinginan untuk berinvestasi perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut agar tidak mudah terjebak investasi ilegal.

1.   Pastikan memiliki cukup dana yang aman. Ketikan akan berinvestasi perlu dipersiapkan dana yang aman. Artinya uang yang tersedia tidak mengganggu kebutuhan pokok apalagi uang hasil hutang. Ini terutama bagi para investor pemula, yang masih belum berpengalaman. Sehingga jika terjadi risiko yang tidak diinginkan masih memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.    Memilih investasi dengan risiko rendah. Sebagian orang memilih menabung sebagai cara untuk berinvestasi. Meskipun margin keuntungannya kecil meskipun dalam bentuk deposito. Berinvestasi dalam bentuk logam mulia, khususnya emas juga relatif aman. Harga emas memang fluktuatif tetapi cenderung naik. Emas juga mudah untuk diuangkan.

Sedangkan berinvestasi dalam bentuk properti terutama tanah menjadi pilihan bagus. Harga tanah cenderung naik dan minim risiko. Kekurangannya tidak bisa diuangkan secara cepat karena menjual tanah tidak mudah.

3.  Pantau Informasi dari OJK. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara rutin merilis ragam investasi yang dikategorikan ilegal. Sehingga bisa menjadi panduan untuk menghindari. Selain itu situs OJK juga menyajikan materi-materi edukasi terkait keuangan, pasar modal dan investasi sehingga bisa menambah wawasan.

4.  Bergabung dengan Komunitas Investor. Saat ini banyak seminar atau pelatihan yang mengajari cara berinvestasi dengan benar. Ini bisa menjadi tahapan untuk belajar dan menambah wawasan, meskipun tidak semua seminar mengedukasi dengan tepat, sehingga perlu kiranya mengikuti secara bervariasi.

Beberapa pakar dan perencana keuangan juga rutin berbagi wawasan tentang investasi melalui media sosial yang mereka kelola. Tidak ada ruginya mem-follow akun mereka agar bisa menyimak materi-materi yang mereka posting.


Kenali Ciri-ciri Invetasi Bodong


Meskipun dengan modus bermacam-macam, tetapi investasi bodong memiliki ciri utama yang mudah dikenali yakni menjanjikan keuntungan berlipat dan tidak wajar. Berikut secara rinci beberapa karakteristik investasi bodong.


  1. Imbal untung tidak wajar. Investasi bodong berani menjanjikan keuntungan besar dan tanpa risiko rugi. Bahkan beberapa investasi bodong yang pernah terungkap sampai menjanjikan keuntungan 15% dalam sepekan. Jika ada model invetasi semacam ini kita patut waspada.
  2. Legalitas tidak terjamin. Sebetulnya secara aturan telah dibuat regulasi yang bisa mencegah adanya investasi bodong, maka umumnya investasi bodong berjalan tanpa izin dari OJK alias illegal. Untuk memastikan hal tersebut bisa melihat informasi di website OJK atau menanyakan langsung melalui nomor Whatsapp OJK.
  3. Mencatut nama pesohor. Untuk menarik minat masyarakat, investasi bodong seringkali menggunakan umpan para pesohor baik artis, tokoh agama maupun pejabat publik. Sehingga orang awam mudah tergiur dan tidak lagi berpikir secara rasional.

Masyarakat perlu sadar akan investasi yang tepat dan legal. Agar tidak terjebak pada investasi abal-abal. [e]


LihatTutupKomentar