-->

Pengembangan Simkah Web Kementerian Agama

Depok - Simkah merupakan aplikasi yang powerful dan harus terus didorong untuk segera diimplementasikan pada semua KUA seluruh Indonesia.

Untuk itu diperlukan operator yang memiliki kompetensi teknis yang mumpuni dan komitmen yang kuat. 


Operator simkah perlu meyakini bahwa pengabdian dan pelayanan yang diberikan tidak sekedar berdampak duniawi berupa produktivitas dan efisiensi tetapi juga bernilai ukhrowi.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, MA, pada pembukaan Sosialisasi Pengembangan SIMKAH WEB yang dilaksanakan di Hotel Savero Depok Jawa Barat, 16-18 Desember 2020.

Dalam kesempatan tersebut, Kamarudin, menyampaikan prioritas program tahun 2021, antara lain : Pertama, Pembangunan dan pengembangan  sarana prasarana, infrastruktur serta sistem layanan.  Hal ini dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan, bukan dari APBN saja, tapi juga PNBP dan APBNP. 

Kedua,  Peningkatan kapasitas penghulu. Menurutnya, Penghulu harus memiliki literasi agama yang memadai. Terlebih Kepala KUA. Ia harus memiliki literasi agama yang kuat dan dalam tentang munakahat, mawaris dan muamalah. Ini penting, Karena KUA/Kepala KUA  menjadi rujukan, referensi, ulama, muballigh pencerah di kecamatan. Kepala KUA harus lebih dari sekedar penguasaan literasi kepenghuluan. 

Ketiga, Kepala KUA juga harus memahami literasi media digital. Mengapa, karena KUA berhubungan dengan anak anak milenial yang instrumen komunikasinya berbasis digital. 

Penghulu harus inovatif, kreatif dan aktif di media sosial baik Instagram, Facebook, maupun twitter untuk mendesiminasi moderasi beragama.

Agung Nugraha selaku utusan dari Yogyakarta telah mencoba menangkap pesan tersebut dengan berpartisipasi dalam KUA FEST 2020  mengoptimalkan Facebook sebagai media komunikasi KUA Kecamatan Sleman. (ran)

LihatTutupKomentar