-->

AMM Minggir Kembali Terjun ke Pasar, Edukasi Pencegahan Virus Corona


Kabare Minggir - AMM Minggir kembali mengadakan sosialisasi pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di pasar-pasar tradisional yang ada di sekitar Kecamatan Minggir. Belasan kader dari Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiah ikut terlibat dalam kegiatan yang berlangsung, Ahad, 5 April 2020 tersebut.

Edukasi Pencegahan Virus Corona

Ini merupakan kali kedua AMM Minggir memberikan edukasi kepada para pedagang pasar tradisional tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengenakan alat pelindung diri (APD) ketika melakukan aktifitas perdagangan. Sosialisasi pertama berlangsung pada Ahad, 22 Maret 2020 lalu.

Edukasi Pencegahan Virus Corona


Edukasi Pencegahan Virus Corona

Edukasi Pencegahan Virus Corona

Edukasi Pencegahan Virus Corona


Kali ini selain memberikan edukasi secara langsung kepada para pedagang, mereka juga menyalurkan donasi yang telah terkumpul dari gerakan Minggir Memanggilmu. Donasi dari para dermawan diwujudkan dalam bentuk hand sanitizer dan selebaran tentang pencegahan penyebaran Virus Corona.

Sasaran yang dituju yakni para pedagang di Pasar Kebonagung Sendangagung, Pasar 
Balangan Sendangrejo serta Pasar Ngijon yang terletak di Kecamatan Moyudan. 

Sebelumnya, para kader Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiah dari Sendangarum juga melakukan program peduli penanggulangan Covid-19 dengan memberikan sumbangan sejumlah suplemen makanan untuk para tenaga medis di Puskesmas Minggir.

Pasar Tradisional Rentan Virus Corona

Pasar tradisional merupakan satu di antara area yang rentan dalam penyebaran Virus Corona. Sebab menjadi tempat orang banyak untuk berinteraksi dan berkerumun. Dan hampir mustahi menerapkan physical distancing di area pasar.

Belum lagi, para pengunjung bebas siapapun bisa masuk ke pasar tanpa bisa dicegah termasuk memungkinkan mereka yang dalam perjalan jauh untuk mampir ke pasar.

Edukasi Virus Corona di Pasar Tradisional

Edukasi Virus Corona di Pasar Tradisional

Edukasi Virus Corona di Pasar Tradisional


Pemerintah Kabupaten Sleman telah mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait dengan aktivitas pasar tradisional maupun pasar modern. Di antaranya dengan melakukan sejumlam penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara massif dan serentak.

Selain itu Pemda Sleman juga mengeluarkan edaran tentang pembatasan aktivitas pasar. Pasar tradisional dibatasi hanya boleh buka maksimal sampai jam 13.00 WIB. Pada praktiknya, sebelum jam 13.00 WIB, para pedagang sudah menutup lapak mereka.

Sedangkan untuk pasar modern seperti swalayan dan mall, jam buka diatur mulai jam 10.00 WIB sampai maksimal jam 20.00 WIB. Semua itu dilakukan guna mencegah penyebaran Virus Corona yang kian hari terus bertambah.

Update Pasien Virus Corona Kabupaten Sleman, 5 April 2020

Untuk Kabupaten Sleman, kasus konfirmasi Covid-19 sampai dengan Ahad, 5 April 2020 pukul 16.00 WIB berjumlah 19 orang positif. Dengan rincian Kecamatan Ngaglik (5), Kecamatan Depok dan Mlati (3), Gamping (2), Moyudan, Sleman, Pakem, Berbah, Kalasan, Ngemplak masing-masing 1 kasus positif Corona.

positif corona di Kabupaten Sleman
Sumber: twitter @kabarsleman


Update Virus Corona DIY, 5 April 2020

Data dari Posko Terpadu Penangan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan, sampai Ahad 5 April 2020 jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) adalah 334 orang.
Dengan rincian 35 orang dinyatakan positif Covid-19, enam di antaranya berhasil sembuh dan 4 orang meninggal.

Update Pasien Corona Terbaru
Sumber: Twitter @humas_jogja

Pasien yang masih menunggu hasil laboratorium sejumlah 190 orang, 99 orang di antaranya menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit rujukan di DIY. 84 orang menjalani rawat jalan dan 8 orang meninggal.


Ada 109 orang yang hasil tes menunjukkan negative dengan 3 di antaranya meninggal dunia. Demikian seperti disampaikan Humas Pemda DIY melalui akun twitter mereka.

Update Data Pasien Virus Corona Nasional, 5 April 2020

Sedangkan secara nasional perkembangan kasus kumulatif sampai dengan Ahad, 5  April 2020 jam 16.00 WIB jumlah terkonfirmasi positif mencapai 2.273  orang dengan 164 orang dinyatakan sembuh dan 198 orang meninggal.

Update Pasien Corona Terbaru
Sumber : Twitter @infoppkk

Jumlah terbesar berada di Jakarta dengan 1.124 orang disusul Jawa Barat (252), Jawa Timur (188), Banten (177) dan Jawa Tengah (120). Demikian rilis Kementerian Kesehatan melalui Pusat Krisi Kesehatan (PKK).

Angka-angka tersebut beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan hangat, mengingat potensi sebenarnya bisa lebih besar. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memprediksi angka riil bisa lebih banyak. Karena saat ini tes yang dilakukan kepada orang-orang yang ditengarai kontak dengan pasien positif Virus Corona masih terbatas.

Virus Corona Tidak Mati Terkena Cuaca Panas

Virus Corona yang berasal dari China ini, pada awal wabah sempat ada ungkapan dari menteri yang mengatakan virus corona akan mati jika terkena sinar matahari. Statemen ini sempat membuat sebagian masyarakat percaya dan melakukan pepe, berjemur di bawah sinar matahari yang diyakini sebagai faktor pembentuk vitamin D. Tidak tanggung-tanggung bahkan ada yang menyarankan untuk berjemur setelah jam 10.00 WIB.


Namun statement ini dibantah oleh badan kesehatan dunia Word Health Organization (WHO) beberapa hari lalu yang menyebut sinar matahari tidak bisa membunuh Virus Corona.

Begitu juga dengan pengaruh vitamin D. Dari sejumlah pengujian, tidak memiliki potensi untuk mampu membunuh Virus Corona.

Virus Corona sendiri berasal dari Wuhan China. Virus ini kemudian disebut Corona Virus Deseas 2019 (Covid-19) sebagai tanda bermula pada tahun 2019. Kebiasaan masyarakat Wuhan yang mengkonsumsi aneka hewan liar disinyalir menyebabkan virus yang seharusnya ada pada hewan ini bisa hidup di tubuh manusia.

Sampai sekarang para ahli kesehatan masih belum mampu menemukan vaksin yang efektif untuk membunuh Virus Corona. Para milioner seperti pemilik Microsoft, Bill Gates dan pemilik Facebook, Mark Zukenberg disebut mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk mendukung penelitian untuk menemukan vaksin anti virus corona. [KM/02 | dari berbagai sumber]

LihatTutupKomentar