Kabare Minggir – Bukan rahasia lagi jika minat baca di Indonesia
termasuk rendah dibanding negara ASEAN lain. Budaya baca belum merata ke segala
lapisan masyarakat. Terlebih, bahan-bahan literasi harus diperoleh dengan harga
relatif mahal karena terkena pajak.
Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si. |
Meski demikian sebuah usaha nyata dilakukan Dusun Karanganya, Desa
Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. Melalui kerjasama antar warga dengan
pemerintah setempat, mereka mampu membentuk Kampung Literasi Wijaya Kusuma. Kampung
tersebut sudah diresmikan pada 2018 lalu.
Ini merupakan
kampung literasi pertama di DIY, tetapi bukan menjadi yang pertama di
Indonesia. Karena pendirian kampung literasi sudah dimulai sejak tahun 2016
lalu. Dan sampai saat ini terdapat tidak kurang dari 85 kampung literasi
se-Indonesia.
Keberadaan kampung
literasi tersebut diharapkan mampu mendukung terbentuk Sleman Smart Regency
yang ditarget tercapai pada 2021. Dengan salah satu indikatornya berupa
meningkatnya minat baca masyarakat. Menurut rencana akan dibangun 35 kampung
literasi se-Sleman. [KM/03]