Air menjadi kebutuhan
penting bagi manusia. Setiap hari manusia memerlukan air baik untuk dikonsumsi
maupun untuk memenuhi kebutuhan harian seperti mandi, mencuci, masak dan
lainnya.
Cara Pembuatan Chlorine Diffuser Untuk Pengolahan Air Bersih (Foto: twitter @KemenkesRI) |
Untuk dapat digunakan,
terutama untuk konsumsi, air harus memenuhi persyaratan tertentu agar layak
minum. Di antaranya memenuhi syarat kualitas secara fisik, kimia maupun mikrobilogi.
Syarat fisik terkait dengan
kondisi air yang bisa diteliti dengan pancaindera. Berupa warna yang jernih,
tidak mengandung endapan, tidak berasa, tidak berbau dan bersuhu di bawah suhu
ruang atau antara 10-25 derahat celcius.
Sedangkan syarat kimiawi
meliputi keasaman, kandungan mineral dan bajan kimia yang ada. Ber PH netral
sekitar 7.
Syarat mikrobiologi, air
yang dikonsumsi harus bebas dari bakteri dan kuman penyebab penyakit. Seperti bakter
ecoli (Escherichia coli) dan Salmonella sp yang bisa menimbulkan diare. Untuk mengetahuinya
harus melalui uji laboratorium.
Karena kualitas air yang tidak
bagus, masyarakat bisa turut serta dalam menjaga dengan melakukan koordinasi
dengan dinas kesehatan atau Puskesmas terdekat. Pengolahan air dengan maksud
menghilangkan kuman yang ada yang biasa dilakukan adalah dengan metode chlorin
diffuser.
Metode ini untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran bakteri dengan diindikator E. Coli baik Coli Tinja
atau Coliform. Metode Chorin difuser terbukti bisa mengurangi cemaran akibat
bakteri Coli dengan jumlah cukup tinggi. Serta terjadi proses pemulihan air
dari cemaran bakteri Coli.
Chlorin ini bersifat
oksidator sehingga apabila dalam proses
desinfeksi masih ada koloidal yang tidak tersaring, maka secara reaksi reduksi
dan oksidasi chlorin akan memberi sebagian oksigen kepada koloidal tersebut. Sehingga
dalam bentuk OH mampu membasakan air menjadi lebih besar. Sehingga dalam proses
penetralannya sulit dan menimbulkan bau.
Bahan kimia yang biasa
dipakai untuk mendesinfeksi air adalah chlor dan senyawa chlor yang disebut
chlorinasi. Chlorinasi di Indonesia banyak memakai aporit (Ca(OCI)²), dengan
alasan murah, mudah diperoleh serta mudah penanganannya. Untuk memudahkan dalam
membubuhkan ke air, dibuat chlorine diffuser untuk memudahkan.
Alat
dan Bahan Pembuat Chlorin Diffuser
Alat :
Gergaji, Paku reng bamboo atau
menggunakan jeruji sepeda, Tang, Korek api dan lilin, Gelas, Penggaris/meteran
Bahan-bahan
Chlorin Diffuser
Pipa PVC 2” dengan panjang
50cm
Pipa PVC 1¼” dengan panjang
35cm
Dop PVC 2” dan 1¼”
masing-masing 2 buah
Pasir kasar yang bersih dan
kering 6 gelas
Tali plastik dan lem pipa
Kaporit ½ gelas
Cara
Pembuatan Chlorin Diffuser
Buat lubang secara merata
dari atas ke bawah pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 5 lubang
dengan menggunakan paku reng bambu atau jeruji sepeda yang sudah dipanaskan.
Buat lubang semua dop PVC
masing-masing 1 lubang.
Siapkan tali plastik sepanjang
30 centimeter.
Buatlah lubang pada jarak 5
cm pada kedua sisi pipa yang besar. Masukkan ujung tali plastik untuk dibuat
simpul mati dan tutup dengan dop.
Siapkan campuran 2 gelas
pasir dan ½ gelas kaporit.
Masukkan campuran ini pada setiap
pipa kecil dan tutup dengan dop pada kedua sisi.
Isi pipa besar dengan pasir
kasar sebanyak 4 gelas.
Masukkan pipa kecil berisi
campuran pasir dan kaporit ke dalam pipa besar.
Isilah kembali pipa yang
besar dengan pasir hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi pemampatan.
Tutuplah ujung pipa yang
lain dengan dop PVC dan alat siap untuk digunakan.
Uji
Fungsi Alat Chlorin Diffuser
Chlorine diffuser harus
dirangkai dengan kuat dan benar.
Dihitung rata-rata sisa
chlor dengan variasi waktu kontak dengan pengujian.
Kemudian pengujian minimal
diulang 2x
Setelah selesai pengujian,
chlorine diffuser dapat digunakan langsung ke lapangan.
Cara
Penggunaan Chlorin Diffuser
Siapkan tali plastik yang kuat
dengan panjang sesuai ke dalam sumur.
Ikat dengan kuat tali yang
terdapat pada ujung chlorine diffuser dengan tali yang disiapkan.
Turunkan chlorine diffuser
ke dalam air sumur hingga terendam dalam air sedalam lebih kurang 1 meter dari
permukaan air.
Tambatkan tali pada bibir
sumur dengan hati-hati agar chlorine diffuser tidak terlepas. [KM/03 || sumber https://pkmtempel2.slemankab.go.id]