Tanaman kumis kucing memiliki nama ilmiah Orthosiphon aristatus. Tanaman ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti Java tea, kidney tea, atau cat's whiskers dalam bahasa Inggris. Daun kumis kucing memiliki bentuk yang menyerupai kumis kucing, sehingga mendapatkan nama populer "kumis kucing." Tanaman ini tumbuh di berbagai daerah tropis seperti Asia Tenggara dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional karena kandungan senyawa aktifnya yang memiliki manfaat kesehatan.
 |
| Tanaman kumis kucing (sumber : pixabay.com) |
Melansir dari akun Youtube @KataDokterid, salah satu manfaat terkenal dari daun tanaman kumis kucing adalah kemampuannya mengatasi batu ginjal. Tanaman ini dapat membantu meluruhkan batu ginjal dan mencegah terbentuknya batu ginjal karena sifatnya yang diuretik dengan memperlancar pembuangan air kecil sehingga batu ginjal dapat dikeluarkan lebih baik melalui urine.
Daun kumis kucing juga memiliki khasiat menurunkan tekanan darah karena mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi. Ini telah dibuktikan melalui penelitian dan uji klinik di berbagai negara. Kumis kucing juga efektif dalam mengatasi penyakit rematik karena sifatnya yang anti peradangan. Tidak hanya itu, kumis kucing telah terbukti memiliki manfaat dalam melawan diabetes karena mampu mengatur proses metabolisme karbohidrat dan gula dalam tubuh. Tanaman ini juga telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi batuk dan masalah pencernaan seperti sembelit.
Meskipun memiliki banyak manfaat, perlu diingat untuk mengonsumsi kumis kucing dalam takaran yang wajar dan aman, karena konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada liver dan ginjal. Biasanya, 10-20 gram kumis kucing segar dapat direbus dalam dua gelas air hingga tersisa satu gelas untuk dikonsumsi 1-3 kali sehari atau jika menggunakan bahan kering, seduhlah 2 gram kumis kucing kering dalam air panas.