KabareMinggir – Mengutip pernyataan Pj. Walikota dalam pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag. M.S.I. menyampaikan secara global kondisi saat ini rentan terjadi perubahan secara mendadak. Untuk itu ia meminta agar para ASN di Kementerian Agama memiliki kemampuan adaptif. Pintar dan mudah untuk menyesuaikan diri. Demikian diungkapkan Nadhif ketika menjadi pembina apel, Senin (19/6/2023).

“Adaptif juga bisa bermakna fleksibel, tidak kaku. Kemampuan
adaptif perlu dimiliki agar tidak dicibir masyarakat karena tidak mengikuti
perubahan,” ungkap Nadhif.
Kedua, Inovatif. Merupakan bagian dari reformasi birokrasi. “Inovasi
yang dilakukan harus menjawab kebutuhan masyarakat, cepat, sederhana dan
efektif dan efisien,” imbuh Nadhif.
Baca Juga : Fungsi Algoritma dalam Era Internet
Meskipun demikian tidak semuanya harus baru, tetapi bisa dengan
mempertahankan yang baik, mengambil yang baru serta berijtihad untuk berinovasi
sendiri. Ini sekaligus untuk menjawab perubahan masyarakat yang dinamis.
Ketiga, Kolaboratif, karena tidak akan mampu melaksanakan
program secara sendirian. Maka Nadhif menyebut tradisi nylondoh dalam
budaya Jawa sebagai hal positif untuk membangun sinergi dengan instansi mitra. “Nylondoh
bukan berarti mengalah, melainkan aktif membuka ruang untuk menjalin kerjasama
dan bersinergi,” ungkapnya. [rls]