KabareMinggir – Kementerian Agama Kota Yogyakarta mengadakan pembinaan kepegawaian penguatan moderasi beragama bagi ASN di lingkungan Kemenag Kota Yogyakarta. Kegiatan berlangsung di Aula 1, Kamis (27/4/2023). Dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU Ahmad Mustafid, M.Hum. mengungkapkan semua capaian yang telah diraih Kemenag Kota Yogyakarta menjadi amanah yang tidak mudah untuk dipertahankan.
Ia mengajak agar seluruh pegawai terus
menjaga amanah itu dengan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. "Dengan
semua capaian yang telah didapat, kita tidak akan berhenti, untuk terus
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ungkapnya.
Sementara Kepala Kantor, dalam
sambutannya mengungkapkan perlunya habituasi atau pembiasaan agar melahirkan perilaku
yang moderat. “Maka saya tidak bosan untuk mengulang-ulang materi tentang moderasi
beragama, sebab habituasi kebaikan perlu diulang hingga setidaknya 100 kali,”
jelasnya.
Ia pun mengimbau agar seluruh ASN
segera fokus ke tugas masing-masing. “Setelah libur panjang, segera fokus
menjalankan tugas di sela kesibukan lain,” pesannya. Ia menambahkan tugas penyerapan
pada Bulan April masih di angka 33 persen dari target 35 persen. Untuk
mewujudkan penyerapan sesuai target, harus dilakukan bersama-sama.
Hadir sebagai narasumber Sigit
Warsita, M.A. yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kemenag Kota Yogyakarta
2014-2018. Ia mengajak agar moderasi tidak hanya di tataran verbal, tetapi
perlu implementasi secara nyata. “Kementerian Agama menjadi laboratorium hidup
kerukunan hidup antar umat beragama. Sehingga harus menjadi contoh hidup
berdampingan dan nyaman dengan orang yang berbeda agama,” ungkapnya.
Menurutnya ukuran paling sederhana seorang yang moderat
adalah jika orang di sekitar merasa nyaman dengan keberadaan kita. “Ketika itu
tidak terwujud, kita tidak moderat,” ujarnya. Ia pun menyampaikan tiga kriteria
akhlak yang baik sebagaimana diungkapkan Imam Mubarok. Pertama, wajah selalu
nampak cerah. Kedua, senang berbuat kebaikan kepada siapapun. Ketiga, tidak
suka mengganggu orang lain. [rls]