Bantul - Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar rukyatul hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Belabelu Parangtritis Bantul, Jumat (1/4/2022). Hilal tidak dapat terlihat karena langit tertutup mendung. Kegiatan Rukyatul Hilal tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena tahun ini telah menempati bangunan POS Observasi Bulan Syekh Belabelu yang representatif.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam
(Urais) Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa dalam sambutannya mengungkapkan rasa
syukur karena proses rukyatul hilal kini bisa dilakukan dalam Gedung POB dan
dilengkapi peralatan yang canggih. “Tanah untuk lokasi POB ini proses pengadaan
sejak 2008, namun pembangunan POB baru bisa dilakukan pada 2021 karena menunggu
anggaran,” ungkap Jauhar.
“Kami berharap ke depan, selain
untuk rukyatul hilal POB juga bisa dimanfaatkan untuk sarana edukasi tentang
observasi bulan bagi kalangan akademisi maupun umum,” imbuh Jauhar. Sehingga dapat
meningkatkan layanan keagamaan secara luas.
Baca Juga : Parenting Colaboration Paguyuban Wali Siswa MIM Kenteng Kulon Progo 2022
Sedangkan Kepala Kanwil Kemenag
DIY Dr. Masmin Afif, M.Ag. mengajak umat Islam bersikap bijak menanggapi
perbedaan awal Ramadhan. “Perbedaan awal Ramadhan harus disikapi dengan bijak
sebagai wujud toleransi intern umat beragama,” ungkap Masmin. Ia menambahkan umat
Islam sudah dewasa dan terbiasa dengan perbedaan, dan menjadikan perbedaan
sebagai rahmat.
Dalam kesempatan tersebut
Koordinator BMKG DIY, Ikhsan berterima kasih karena BMKG selalu dilibatkan
dalam kegiatan rukyatul hilal yang digelar Kementerian Agama. Ia menjelaskan
BMKG menayangkan secara langsung proses pengamatan bulan dari berbagai tempat
di Indonesia. Sementara pakar rukyatul hilal Muntoha Arkanudin dalam pemaparannya
menjelaskan secara hitung-hitungan dengan posisi bulan masih di bawah 3 derajat
akan sulit teramati dengan mata telanjang.
Usai penejelasan dari narasumber
Kakanwil melakukan rukyatul hilal menggunakan teropong yang berada di lantai 4
POB Syekh Belabelu. Bangunan kubah di POB ini memiliki diamter enam meter dan
disebut sampai saat ini menjadi POB dengan kubah tersebesar se-Indonesia. [r]