Rahmat Hardianto, Sukses Bertani Jambu Taiwan dan Berdayakan Petani Berbagai Daerah

Memutuskan resign dari pekerjaan selepas tiga bulan menikah menjadi keputusan penting bagi Rahmat Hardianto, atau akrab dipanggil Hardi. Lulusan engineering Universitas Brawijaya ini banting stir menekuni pertanian.


Rahmat Hardianto Bumiaji
Rahmat Hardianto (Foto:Youtube Pecah Telur)

Mulanya ia melihat sang mertua, Imam Ghozali, menanam buah yang tidak lazim. Jika di Kota Batu Jawa Timur banyak petani menanam apel dan jeruk, Ghozali justru memilih menanam jambu. Jenis jambu yang ditanam berupa Jambu Kritas Taiwan.

Selain nyaris tanpa biji, Jambu Taiwan atau sering disebut Jambu Apel juga lebih manis dan renyah. Tetapi waktu itu masih kesulitan dalam pemasaran. Hardi yang tahu jambu tersebut memiliki nilai ekonomi yang baik kemudian melakukan riset pasar. Saat itu di Jakarta harga per ons Rp48.000.


Panen Jambu Biji Taiwan
Panen Jambu Kristal Taiwan (Youtube Pecah Telur)

Ia mengaku,langkah awal yang dilakukan ialah dengan melakukan pengemasan yang bagus. Dengan bermodal uang Rp500 ribu. Ia membeli pembungkus buah. Dengan pengemasan yang bagus tersebut produknya bisa masuksupermarket dengan harga lebih baik.


Baca Juga : Harvest Mind, Kisah Para Petani Muda dari Purbalingga


Kini dengan ratusan pohon Jambu yang ia tanam, serta dengan produk dari para mitra petani ia bisa memasok ke berbagai supermarket. Selain itu ia juga mengembangkan beragam produk turunan.

Hardi mengajak agar generasi muda ikut berkolaborasi. “Pertanian harus dikerjakan dari hulu sampai hilir, tidak cukup dikerjakan oleh jurusan pertanian saja,” ungkap Hardi seperti diunggah Youtube Pecah Telur.

Hardi berharap agar sektor pertanian bisa memegang peran penting dalam pembangunan bangsa. Bagi Kang Mas –Mbak Yu yang tertarik bisa kontak Bumiaji Sejahtera. [r]

 

Tonton Video lengkapnya:


LihatTutupKomentar