Tidak semua ibu bisa memberikan Air susu ibu (ASI) secara penuh kepada anak-anaknya karena produksi ASi tidak lancar. Maka ditempuh aneka cara memperbanyak asi. Padahal ASI memiliki banyak manfaat. Bahkan dalam regulasi yang ada di Indonesia peraturan tentang ASI ditetapkan melalui peraturan pemerintah (PP) Nomor 33 tahun 2012 yang mengatur pemberian ASI eksklusif selama enam bulan kepada bayi yang baru saja lahir.
Mendapatkan ASI ekslusif merupakan hak setiap bayi. Menurut
penelitian bayi yang sudah diberi ASI tidak perlu mendapatkan makanan tambahan
nutrisi lain. Beberapa manfaat ASI yang sudah terbukti secara ilmiah antara
lain :
1. ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan bagi bayi. Zat
gizi yang terkandung dalam ASI antara lain berupa karbohodrat, protein,
vitamin, lemak dan mineral. Air susu ibu yang diberikan pada awal setelah bayi
lahir disebut kolostrum. Warnanya tidak seperti air susu yang putih, melainkan
cenderung bening.
Sebagian orang beranggapan kolostrum ini merupakan air
susu yang kurang baik, karena warnanya bening. Padahal kolostrum ini memiliki
kandungan berbagai zat gizi yang sangat penting untuk bayi.
Selain kaya akan protein, kolostrum juga memiliki
kandungan vitamin, lemak, mineral, antiglobulin, sel darah putih, anti oksidan
dan immunoglobulin yang penting dalam pembentukan imunitas bayi.
2. ASI mencukupi kebutuhan
nutrisi. Bayi yang baru lahir bahkan sampai usia enam bulan tidak perlu makanan
tambahan. Penting untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) bagi bayi yang
baru saja lahir. Selama masa enam bulan tersebut bayi tidak perlu diberi asupan
apapun selain ASI, termasuk susu formula, bahkan air putih sekalipun.
3. ASI dipercaya membentuk
kecerdasan. Karena ASI dapat membantu dalam perkembangan saraf sensorik dan
saraf kognitif pada otak bayi. Hal tersebut juga ditegaskan olej Ikatan Dokter
Anak Indonesia yang menyebut air susu ibu bisa mempengaruhi kemampuan
intelektual anak.
4. ASI meningkatkan daya tahan tubuh. Seperti disebutkan
dalam pembahasan sebelumnya, dalam ASI khususnya dalam kolostrum mengandung
immunoglobulin yang membantuk terbentuknya sistem imun dan daya tahan tubuh
bayi. ASI juga berperan membentuk lapisan pelindung pada tenggorokan dan
hidung.
Cara Memperbanyak Produksi ASI
Berbagai lembaga kesehatan
telah menyebutkan manfaat dari ASI baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik,
ASI memberikan sumber zat gizi yang bagus bagi bayi. Sedangkan secara psikis proses
menyusui mendekatkan ikatan batin antara seorang ibu dengab bayi.
Meskipun demikian, tidak
semua ibu bisa langsung memberikan ASI secara lancara kepada buah hati. Terdapat
sejumlah faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal dari diri ibu bayi
maupun kondisi eksternal seperti kurangnya asupan gizi yang dikonsumsi dan
lainnya.
Untuk menjaga agar air susu
ibu (ASI) bisa terus berproduksi dengan lancar, berikut beberapa cara yang bisa
dilakukan.
1. Memberikan ASI secara
terus-menerus.
Pada awal kelahiran, ada
sebagian ibu yang kesulitan menyusui. ASI tidak keluar. Tetapi pemberian ASI
harus terus-menerus dilakukan, setidaknya dua jam sekali. Ketika si buah hati
sedang tertidur, jika sudah jadwal pemberian ASI maka perlu dibangunkan. Dengan
pemberian ASI yang rutin akan membantu ASI terus diproduksi.
Beristirahat dengan cukup
Jadwal tidur ibu perlu diatur agar bisa beristirahat
secara cukup. Hindari kegiatan kel luar rumah yang menguras energi. Karena
dalam kondisi capek terkadang produksi ASi tidak maksimal.
Menghindari rasa cemas
Ini sering terjadi pada ibu yang baru melahirkan,
khususnya anak pertama. Jika kondisi bayi menangis dan air susu tidak keluar,
ibu cenderung panik. Kecemasan ini justru akan membuat produksi ASI terhambat. Maka
perlu adanya kondisi yang rileks.
Mengkonsumsi makanan yang cukup
Produksi ASI tidak bisa dilepaskan dari asupan gizi yang
dikonsumsi ibu. Dengan memakan makanan bergizi serta minum air yang cukup akan
mendukung produksi ASi lebih optimal. [r]