Bau mulut merupakan masalah yang mengganggu saat berinteraksi dengan orang lain. Sayangnya tidak setiap orang menyadari bahwa mereka mengalami bau mulut. Dalam dunia medis, bau mulut disebut dengan istilah halitosis.
Sebagian besar bau mulut disebabkan gigi berlubang dan peradangan pada gusi. Kondisi gigi yang berlubang menjadi tempat berkembangnya bakteri yang memicu timbulnya bau mulut. Maka sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan gusi.
![]() |
pixabay.com |
Meskipun demikian, dalam sebagian kasus bau mulut bisa juga diakibatkan penyakit dari saluran pernafasan seperti sinusitis. Lendir penderita sinusitis yang berasal dari hidung dapat masuk ke dalam mulut dan membawa bakteri. Penyakit asam lambung juga bisa menyebebkan bau mulut. Ketika asam naik ke kerongkongan dan membuat mulut berbau asam.
Untuk mengatasi bau mulut yang disebabkan gigi berlubang dapat dilakukan dengan beberapa cara.
- Melakukan perawatan gigi. Konsultasi ke dokter gigi sangat diperlukan untuk mengetahui tindakan apa yang paling tepat. Jika kondisi gigi masih cukup bagus, biasanya dokter akan melakukan tindakan penambalan pada gigi. Tetapi jika kondisi gigi sudah tidak bisa dipertahankan, cabut gigi menjadi opsi yang akan dilakukan.
- Menjaga kebersihan gigi. Umumnya kita dianjurkan untuk menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari. Waktu yang dipilih adalah pagi setelah sarapan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi. Serta pada malam hari sebelum tidur, sehingga saat tertidur tidak banyak bakteri yang berkembang biak di dalam mulut.
- Merawat gigi secara rutin. Idealnya, perawatan gigi dilakukan dua kali dalam setahun. Umumnya dokter akan melakukan tindakan untuk pembersihan plak gigi yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Bukan hanya itu, perawatan rutin juga berguna mendeteksi secara dini kerusakan pada gigi maupun masalah lain pada lidah dan mulut.
Mencegah Bau Mulut dengan Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Cara paling efektif menghilangkan bau mulut adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Untuk membersihkan gigi, bisa dilakukan dengan menggosok gigi secara baik dan benar dua kali dalam sehari menggunakan sikat yang berbulu lembut serta pasta gigi berflouride.
Fluoride berfungsi memperkuat gigi, dan mencegah kotoran menempel pada gigi. Meskipun demikian pemakaian fluoride yang berlebihan akan membuat terjadinya fluorosis yang ditandai munculnya bintik putih pada gigi. Pada tahap berikutnya gigi bisa menjadi berwarna cokelat dan keropos.
Jika pada zaman dahulu, khususnya masyarakat arab menggunakan kayu siwak untuk membersihkan gigi. Berasal dari ranting Salvador persica, siwak memiliki kandungan alami berupa alkaloid, chloride, silica, sodium bikarbonat, dan fluoride sehingga berkhasiat menjaga kesehatan gigi. Selain itu dalam siwak juga terdapat vitamin C, sulfur, kalsium, tannin dan essential oli.
Mencegah Timbulnya Bau Mulut
Menggosok gigi saja, belum tentu cukup untuk menghilangkan bau mulut. Anda harus mengenali penyebab dan cara mencegahnya. Berikut beberapa cara untuk mengantisipasi timbulnya bau mulut.
- Membersihkan lidah dengan penyegar mulut.
- Menerapkan pola maka yang sehat.
- Mengurangi makanan yang manis dan asam.
- Menghindari makanan penyebab bau mulut seperti bawang putih, bawang merah, petai dan jengkol.
- Berhenti merokok, karena kebiasaan merokok akan membuat gusi rusak dan gigi kotor.
- Mengurangi minuman berkafein maupun beralkohol karena dapat menyebabkan mulut kering.
Mewaspadai Timbulnya Penyakit Dalam
Jika kebersihan gigi dan mulut selalu terjaga namun masih terjadi bau mulut maka perlu dikonsultasikan ke dokter. Karena dalam beberapa kasus, bau mulut dapat disebabkan adanya penyakit dalam tubuh seperti diabetes, penyakit ginjal, bronchitis, amandel, sinusitis, dan lainnya.
Dengan melakukan konsultasi ke dokter, maka akan didapatkan diagnosa yang lebih tepat. Sehingga jika timbul penyakit dalam bisa ditangani sejak dini. [e]