-->

Hasil Swab, Kasus Positif Klaster Indogrosir Menjadi 6 Orang, 3 Dari Sleman

Setelah satu karyawan Indogrosir Sleman terkonfirmasi positif Covid-19, Pemda Sleman melakukan rapid test diagnostic (RPD) terhadap lebih dari 200 karyawan. Hasilnya terdapat 57 karyawan yang terdeteksi reaktif.

Hasil Swab, Kasus Positif Klaster Indogrosir Bertambah 6 Orang
pixabay.com

Untuk memastikan diagnosa yang lebih akurat dilakukan tes swab atau uji seka terhadap 57 karyawan tersebut. Sebagaimana dilansir merdeka.com, setelah melalui tes swab hasil sementara yang sudah didapat, terkonfirmasi enam orang positif Corona.

Hal senada diunkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, seperti dikutip liputan6.com, ia mengungkapkan belum seluruh hasil tes swab keluar. Sementara terdapat enam orang terkonfirmasi positif Covid-19.


Enam orang tersebut berstatus orang tanpa gejala atau OTG. Tiga orang berasal dari Bantul dan Tiga lainnya dari Sleman. Secara fisik kondisi mereka sehat tetapi secara epidemologis berpotensi menularkan ke orang lain sehingga wajib untuk isolasi.

Bupati Sleman Sri Purnomo juga menginformasikan perkembangan kasus Virus Corona di Indogrosir melalui akun twitter pribadi.

Rincian penambahan kasus positif tersebut terdiri dari :

Tiga orang pegawai IG (Indogrosir_red) yang terkonfirmasi positif Covid-19 Warga Sleman dari Swab setelah rapid reaktif tgl 4 Mei sebagai berikut :
  • Kasus 150, perempuan usia 38 th
  • Kasus 151, laki- laki usia 55 th
  • Kasus 155, laki -laki usia 28 th

Pada 9 Mei 2020 lalu, Bupati Sleman juga memberikan keterangan melalui twitter :

Sampai tadi pagi hasil Swab gelombang pertama (5 pasien) baru keluar 3 hasil dan ketiganya Positif COVID. 2 pasien dirawat di RS Panembahan Senopati dan 1 di RS PKU Bantul. Ke-3nya merupakan warga Bantul.

Dengan penambahan ini kasus Covid-19 di Indogrosir telah menjadi kluster baru. Saat ini pihak terkait terus melakukan tracing terhadap warga yang kontak dengan karyawan maupun mereka yang sempat datang ke Indogrosir akhir april sampai dengan awal Mei.

Pihak Pemkab Sleman juga melakukan rapid test missal yang digelar di GOR Pangukan Sleman. Meskipun kegiatan ini sangat terbatas dan hanya bisa diikuti mereka yang lolos dalam verifikasi.

Pemkab Sleman Gelar RDT Massal, Ini Syarat dan Aturannya

Pemkab Sleman melalu twitter @kabarsleman merilis, sampai dengan pendaftaran ditutup, Pemkab Sleman menerima sebanyak 1.422 pendaftar. Total masyarakat yang mendaftar sebanyak 1.750 namun terdapat 328 pendaftar yang tidak memenuhi persyaratan.

Hasil Swab, Kasus Positif Klaster Indogrosir Menjadi 6 Orang


Sebanyak 1.422 pendaftar yang diterima, terdiri dari 528 laki-laki dan 894 perempuan, dengan usia dibawah 17 tahun berjumlah 52, usia 17 s.d. 30 tahun berjumlah 471, usia 30 s.d. 49 tahun berjumlah 884, usia 50 s.d. 60 tahun berjumlah 304, dan usia diatas 60 tahun berjumlah 78.


Bagi para peserta yang diterima selanjutnya akan melakukan RDT yang akan diselenggarakan mulai Selasa, 12 Mei 2020 hingga 14 Mei 2020, pada pukul 09.00 s.d. 14.00 WIB di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman.

Peserta RDT diwajibkan menggunakan masker, dan membawa dokumen berupa bukti pendaftaran, identitas pribadi (KTP/fotokopi KK), dan struk/nota belanja yang dilakukan dalam periode 19 April s.d. 4 Mei 2020. Demikian informasi dari Pemkab Sleman. 

Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan rapid test terhadap kluster Indogrosir. Seperti diungkap akun @PemkotJogja, secara keseluruhan terdapat 343 orang yang mengikuti rapid test yang digelar di beberapa Puskemas yang ada di Kota Yogyakarta. 

Sebagai catatan, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01/07/MENKES/104/2020, dinyatakan pasien positif Coivd-19 biaya perawatan tidak ditanggung BPJS karena tergolong penyakit yang menyebabkan wabah.

Meskipun demikian, biaya penanggulangan Covid-19 diupayakan oleh Kemenkes, Pemda, dan sumber lain yang sesuai dengan undang-undang. Beberapa asuransi kesehatan juga tetap memberikan jaminan atas kasus Covid-19 ini. [KM/01]

LihatTutupKomentar