-->

Beredar Pesan WA Warga Sangubanyu Moyudan Positif Corona, Ini Penjelasan Satgas


Seorang warga Sangubanyu Sumberrahayu Moyudan dinyatakan positif Corona. SR (lelaki, 61 tahun) positif Virus Corona pada awal April lalu setelah sempat dirawat di RS Sarjito.
Kabar tersebut cepat menyebar melalui pesan Whatsapp. 

Warga Moyudan Positif Corona


Bahkan ada imbauan untuk menghindari area perempatan Tumut dan Pasar Menulis ke barat hingga Kedung Banteng atau Sangubanyu.

pasien positif corona sleman
Sumber: Twitter @KabarSleman


Karena menurut informasi pasien yang baru pulang dari Lampung, sempat berinteraksi dengan warga dan mengikuti kerja bakti.
Sedangkan kronologi kejadiannya, pasien pulang dari Lampung dan sempat transit di Jakarta.

Dalam pesan WA yang beredar, pasien merupakan warga Sangubanyu RT 02 / RW 033 Sumberrahayu Moyudan Sleman.

Riwayat perjalanan pasien, pada tanggal 1 Maret 2020 pergi ke Lampung, dan sempat transit ke Serang Banten dan Bekasi. Tanggal 10 Maret 2020 sampai rumah dan mengalami panas dan tenggorokan sakit.


Pasien sempat periksa ke Puskesmas pada tanggal 11  Maret, dank e RS At Turots pada tanggal 12 ke RS.

Pada tanggal 14 Maret 2020, rumah pasien sempat digunakan untuk arisan rutin.
Pasien sempat memeriksakan diri kembali ke Puskesmas pada 18 Maret 2020. Dan pada 19 Maret 2020 sempat menghadiri acara mitoni di tetangga yang diikuti warga dari dua RT.

Pada tanggal 19 Maret 2020 pasien masuk RS Sardjito sampai sekarang dan dinyatakan positif virus Corona.

Dikabarkan pula seorang anggota keluarganya S (36 tahun) mengalami gejala demam dan mengigil.

Tanggal 4  April 2020 telah dilakukan rapid test dari Puskesmas Moyudan untuk sebagian warga RT 3 dan pendataan warga kampung Sangubanyu yang diduga kontak dengan pasien.  

Sehingga direkomendasikan untuk penguatan rapid tes dan memetakan sebaran Covid-19 di kampung Sangubanyu Moyudan Sleman.

Selain itu juga agar dilakukan pendampingan wilayah untuk pengelolaan penanganan Covid-19 di tingkat desa berjalan maksimal. Terutama penanganan isu sosial dan pencegahan agar lebih intensif.

Disarankan pula melakukan pemetaan epidemiologi untuk analisis sebaran Covid-19 dan penentuan kebijakan karantina lokal.
Demikian rekomendasi yang mengatasnamakan Posko Pendukung operasi gugus tugas Covid-19 DIY.

Pernyataan Satgas Kesiapsiagaan Covid-19 Dusun Sangubanyu

Sementara itu, Satgas Kesiapsiagaan Covid-19 Dusun Sangubanyu Sumberrahayu Moyudan Sleman dengan Sekretariat Rumah Bapak Kadus Sangubanyu. Telah mengeluarkan laporan kinerja Satgas per 6 April 2020.

Twitter @Rizaandirani

Di antara poinnya adalah pasien terkonfirmasi Covid-19 merupakan warga yang pergi ke lampung pada tanggal 1 Maret 2020 dan pulang pada tanggal 10 Maret 2020. Pasien dibawa ke rumah sakit rujukan pada 21 Maret 2020 dan dinyatakan positif Covid-19 pada 1 April 2020. Dengan demikian terdapat kemungkinan kontak dengan warga sekitar antara tanggal 10-21 Maret 2020.


Selanjutnya disampaikan telah dilakukan screening kepada seluruh warga masyarakat Sangubanyu untuk mengetahui riwayat kontak dengan pasien. Terdapat 18 KK dengan 35 jiwa, yang melakukan isolasi mandiri.

Satgas bersama Puskesmas juga melakukan pemantauan kesehatan kepada warga yang pernah kontak, khususnya keluarga inti.

Keluarga yang menjalani isolasi mandiri mendapatkan bantuan logistik termasuk ternak yang mereka miliki. Pihak Satgas juga menyebutkan telah dilakukan rapit test kepada keluarga inti pada Sabtu, 4 April 2020 serta masyarakat yang terkontak pada Senin-Selasa 6-7 April 2020. Menurut pantauan kesehatan, seluruh masyarakat Sangubanyu terpantau sehat.

Satgas pun mengimbau, wilayah yang terkonfirmasi memiliki pasien positif adalah untuk dilakukan tindak lanjut sesuai prosedur bukan untuk dijauhi. Mari bersama kita dukung penanganan Covid-19. [KM/03]


LihatTutupKomentar