Berawal dari masalah justru
membawa berkah. Demikian mungki kalimat yang tepat untuk menggambarkan lahirnya
Desa Wisata Sukunan. Iswanto merupakan sosok penting yang menggerakan warga
Desa Sukunan untuk berdaya mengelola sampah secara mandiri menjadi barang yang
berguna, atau setidaknya mengurangi dampak negatifnya.
Foto: Armas Dinik Ayu Andita |
Lokasinya di Desa Sukunan,
Kelurahan Banyuraden, Gamping Sleman Daerah Instimewa Yogyakarta. Sekitar tiga
kilometer barat Tugu Yogya. Iswanto mengubah konsep dari ‘membuang’ menjadi ‘mengolah’.
Memang tidak mudah, namun dengan konsistensi dan keteladanan yang terus
dilakukan masyarakat mulai menyadari pentingnya mengelola sampah.
Langkah awal yang dia
lakukan yakni dengan mengajak masyarakat untuk memilah sampah dengan tiga
kategori : sampah organik, sampah plastic dan sampah lain (logam, kaca, dll).
Sampah organik diubah
menjadi kompos. Sampah organik dibedakan menjadi dua kelompok: sampah dapur dan
pekarangan. Untuk sampah dapur cukup diolah di rumah tangga masing-masing. Sedangkan
untuk sampah pekarangan diolah secara terpadu.
Untuk sampah Plastik dan
non-organik lainnya, sebagian dijadikan bahan kerajinan dan yang dimanfaatkan
menjadi barang-barang bernilai ekonomi. Meskipun begitu, nilai ekonomi hanya
menjadi satu di antara cara untuk menggugah minat masyarakat sadar.
Jika Kang Mas – Mbak Yu
ingin belajar, silakan bisa kontak ke pengelola Desa Sukunan, Kelurahan
Banyuraden, Gamping Sleman Daerah Instimewa Yogyakarta. [KM/03 || kumparan]