Sendangagung – Merawat toleransi memang tidak sekedar basa-basi. Apalagi
menjadi sebuah proyek sebagai dalih meraup hibah dana dari pemerintah, swasta
maupun luar negeri. Pengejawantahan toleransi ditunjukkan oleh Muhammadiy
Kecamatan Minggir yang sukses menggelar sunatan massal terbuka untuk umum dan
semua agama, Ahad (9/7) lalu.
Kegiatan yang diprakarsai Muhammadiyah dengan menggandeng beberapa
elemen masyarakat tersebut berlangsung di Ngloji Muhammadiyah Sendangagung. Selain
didukung oleh Takmir Masjid se-Kecamatan Minggir, kegiatan ini juga wujud nyata
sumbangsih Lembaga Zakat Muhammadiyah atau lebih dikenal dengan Lazismu.
![]() |
Para peserta sunatan massal Muhammadiyah Minggir |
Menurut keterangan yang dihimpun oleh Tim Kabare Minggir, jumlah yang
mengikuti acara tercatat 29 anak. Dua di antaranya gagal dikhitan karena masih
takut. Menariknya sunatan massal kali ini tidak hanya diikuti anak-anak yang
beragama Islam. Menurut Ketua Muhammadiyah Minggir, H. Nasirun, acara kali ini
juga diikuti oleh satu anak yang beragama non-Islam.
![]() |
Pelaksanaan Sunatan Massal di Sendangagung |
![]() |
Orang tua turut mendampingi anak-anaknya |
Keikurtsertaan non-muslim ini disambut antusias panitia. “Semoga
benar-benar menunjukkan Islam yang rahmatan lil ‘alamiin,” ungkap Nasirun dalam
pesan tertulisnya.
Di lihat dari latar belakang agama, masyarakat Minggir memang
heterogen. Di Sendangagung sendiri tercatat selain puluhan masjid dan musholla,
terdapat tiga gereja, yakni gereja Katolik dan gereja Kristen Jawa di Dusun
Pojok, serta Gereja Kerasulan Baru di Jomboran. [KM/3]