Mengurai Mitos dan Fakta tentang Diet Keto untuk Kesehatan Tubuh

Diet ketogenic, atau yang lebih dikenal dengan diet keto, telah menjadi tren populer dalam beberapa tahun terakhir. Melansir dari halodoc.com, diet keto adalah tipe diet yang melibatkan pengurangan asupan karbohidrat dan peningkatan konsumsi lemak sehat. Banyak orang tertarik dengan klaim bahwa diet ini dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun seperti halnya tren diet lainnya, diet keto juga menyebabkan munculnya berbagai mitos dan fakta yang perlu dipahami dengan baik sebelum memutuskan untuk menjalankannya. 


Ilustrasi makanan diet (sumber : pexels.com)

Mitos 1: Diet keto hanya tentang mengonsumsi lemak tanpa batas. 

Fakta: Salah satu karakteristik utama dari diet keto adalah mengonsumsi makanan tinggi lemak, tetapi bukan berarti tanpa batas. Diet ini juga mengharuskan penurunan konsumsi karbohidrat dan protein yang cukup untuk memicu proses ketosis di tubuh. Ketosis adalah keadaan di mana tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat. Meskipun mengonsumsi lemak tinggi, tetap diperlukan pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan. 


Mitos 2: Diet keto menyebabkan kekurangan nutrisi. 

Fakta: Ketika dilakukan dengan benar dan diimbangi dengan makanan yang tepat, diet keto seharusnya tidak menyebabkan kekurangan nutrisi. Meskipun diet ini mengurangi asupan beberapa sumber karbohidrat yang kaya nutrisi seperti biji-bijian dan beberapa buah, sebenarnya masih memungkinkan untuk mendapatkan nutrisi penting melalui makanan lain seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan ikan berlemak. 


Mitos 3: Diet keto adalah diet yang sulit dilakukan. 

Fakta: Mitos mengenai diet ketogenic yang sulit dijalani sebenarnya berlaku pada hampir semua jenis diet. Pada awalnya, akan sulit untuk beradaptasi, terutama jika sebelumnya kita terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat. Namun, jika kita memiliki tujuan untuk mencapai bentuk tubuh yang diinginkan, usaha dan perjuangan untuk menjalani diet ini sebanding dengan hasil yang akan dicapai. Diet ketogenic bahkan menawarkan keuntungan lebih, karena tidak membatasi asupan kalori seperti diet-diet lainnya.


Mitos 4: Diet keto menyebabkan gangguan otak. 

Fakta: Mitos tentang diet keto yang menyebabkan gangguan fungsi otak merupakan pandangan yang keliru. Banyak orang beranggapan bahwa diet keto dapat menyebabkan ketidakmampuan berpikir atau merasa lemot. Namun kenyataannya sebaliknya, diet keto malah dapat meningkatkan fokus dan energi seseorang. Memang benar bahwa pada awal pelaksanaannya, seseorang mungkin merasa lemah. Ini adalah reaksi normal karena tubuh sedang beradaptasi dengan perubahan pola makan. Banyak orang mengeluhkan kurangnya tenaga selama periode ini. Namun jangan khawatir, fase ini hanya berlangsung selama kurang lebih seminggu. Setelah melewati tahap tersebut dan tubuh beradaptasi dengan diet ini, maka energi serta konsentrasi akan kembali normal. 


Mitos 5: Diet keto tidak mengurangi lemak tetapi menghilangkan air dalam tubuh. 

Fakta: Mitos yang beredar menyatakan bahwa penurunan berat badan dari diet keto disebabkan oleh hilangnya air dari tubuh, tetapi sebenarnya hal tersebut tidak benar sama sekali. Pada kenyataannya, diet keto bekerja dengan cara yang berbeda. Diet ini memungkinkan lemak digunakan sebagai sumber energi dengan cara lemak masuk ke dalam aliran darah. Lemak yang terikat air tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Oleh karena itu, diet keto membantu melepaskan air dari lemak dan memungkinkan lemak tersebut dimanfaatkan sebagai sumber energi.

LihatTutupKomentar