Kebaikan yang Bertumbuh

Ia harus menjalani hukuman 1,5 tahun. Dengan dakwaan memimpin para buruh pabrik gula di Klaten untuk mogok kerja. Bentuk perlawanan kepada kolonial Belanda. Semula ia ditahan di Semarang, lantas dipindahkan ke Magelang.


RSI Muhammadiyah Tegal
RSI Muhammadiyah Tegal

Driyowongso, dikenal sebagai aktivis yang cenderung berpaham sosialis. Ia berasal dari Porong Sidoarjo. 

Selama di penjara, ia teringat istri dan anak di kampung. Praktis mereka tidak mendapatkan kiriman uang untuk bertahan hidup. Driyowongso mendengar, ada seorang Kyai dari Yogyakarta yang berpikiran progresif rutin mengajar di Sekolah Belanda di Magelang. KH. Ahmad Dahlan.

Ia lantas menulis surat. Intinya meminta pertolongan agar Muhammadiyah bersedia memberikan bantuan kepada istri dan anaknya.

Menerima surat tersebut,  Muhammadiyah mengirim utusan ke Porong Sidoarjo. Karena tidak bisa memberikan santunan secara rutin, maka istri dan anak Driyowongso akan diajak ke Yogyakarta.

Sejarawan Mu'arif, mengutip catatan KH. Fachrodin, ketika sampai di rumah Driyowongso kondisinya memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah gubug reyot. Mereka lantas diajak ke Yogyakarta.


...

Selepas keluar dari penjara, Driyo Wongso bergegas ingin menemui istri dan anaknya di Yogyakarta. Tetapi betapa terkejutnya ia, ketika mendapati istri dan anaknya jauh berbeda. Mereka yang sebelumnya tampil sangat sederhana, lugu dan dengan segala ciri khas orang pedesaan. Kini berubah menjadi lebih terawat, sopan dan terdidik. Kelak, istri Driyo Wongso juga turut menjadi utusan dalam Kongres Perempuan Pertama Indonesia.

...

Driyo Wongso benar-benar tergetar hatinya. Ia yang berwatak keras dan vokal, kini luluh. Ia tidak menyangka Muhammadiyah benar-benar menuruti permintaan, untuk merawat istri dan anaknya. Memenuhi amanah dari seseorang yang bahkan bukan pengurus atau simpatisan.

Maka, mulai saat itu Driyo Wongso berjanji untuk bergabung dengan Muhammadiyah. Ia bertekad mendedikasikan dirinya berkhidmat di Muhammadiyah.  Ia pun masuk ke bagian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) atau sekarang menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU).

...

Ia menjadi sekretaris PKO yang digagas KH. Syuja'. 

Kini setidaknya ada 130 RS PKU di Seluruh Indonesia. Melayani kesehatan seluruh masyarakat tidak hanya warga Muhammadiyah saja.

Di antara visi besar dari PKU Muhammadiyah sejak awal, melayani siapapun tanpa membedakan agama, suku bangsa,  golongan dan lainnya. 

Sejak awal PKU memang berdiri untuk menolong kesengsaraan umum. Tidak ada pamrih dan niat mengubah keyakinan seseorang.

Dan begitulah, sebuah kebaikan kepada Driyo Wongso, kini telah bertumbuh dan berlipat ganda menjadi banyak kebaikan.

Saat ini, Muhammadiyah bersiap mendirikan RS PKU pertama di Bali. Mari kita dukung bersama.


Ruang Inspirasi, 29 Juli 2025

Foto: RSI Muhammadiyah Tegal dan Donasi untuk PKU Bali

LihatTutupKomentar