-->

Rapat Kerja MAN 3 Kulon Progo, Evaluasi Diri dan Potret Profil Madrasah

Kulon Progo  - Rapat Kerja (Raker) bertujuan untuk memotret kemampuan dan profil madrasah. Selain itu juga untuk mengevaluasi diri meliputi kelebihan, peluang, kelemahan, dan tantangan. Evaluasi diri itu selanjutnya sebagai dasar pembuatan Rencana Kerja Tahunan Madrasah (RKTM), Rencana Kerja Jangka Menengah Madrasah (RKJM), Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM), dan pengembangan madrasah ke depan. 



Demikian dikatakan Kepala MAN 3 Kulon Progo, Moh. Fadlil Afif, Lc dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja (Raker Madrasah) pada Kamis (12/3) di Balkondes Coklat Desa, Bigaran, Borobudur, Magelang. Raker dihadiri oleh seluruh guru, pegawai sebanyak 53 orang, komite dan pengawas madrasah. Kegiatan dibiayai dari anggaran DIPA dan komite.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala MAN 3 Kulon Progo, dan diawali dengan pengucapan Lima Budaya Kerja Kementerian Agama Republik Indonesia, dilanjutkan dengan diskusi evaluasi diri, temuan, dan program tindak lanjut yang dibagi dalam delapan komisi yang mengacu pada delapan standar pendidikan nasional.

Kepala MAN 3 Kulon Progo, Moh. Fadlil dalam sambutannya mengatakan “ Eksistensi MAN 3 Kulon Progo merupakan tanggung jawab guru, pegawai, dan keluarga besar madrasah. Madrasah memiliki daya tarik, yaitu: karakter keagamaan, program keterampilan, ekstrakurikuler yang meliputi adiwiyata, boarding school, sekolah sehat, dan mercusuar akademik di masa mendatang. Oleh karena itu Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan penelusuran alumni menjadi bagian penting dalam pengembangan madrasah”.
Sementara itu Ketua Panitia, Drs. H. Agus Widodo, SH., MA menekankan bahwa bagian yang selalu harus dimasukkan dalam RKAM setiap tahun adalah pengadaan tanah dan boarding school sampai program tersebut berhasil.

Sedangkan Pengawas madrasah,  Kalimah, S.Ag.,  M.A dalam pembinaan menjelaskan bahwa guru memegang peranan sebanyak empat standar, sehingga harus ditindaklanjuti melalui diskusi, konsultasi, suri tauladan, dan berbagai pelatihan. Harapannya ke depan, guru menjadi sosok yang memiliki kesadaran diri, profesional, rendah hati, pencari kebenaran sejati, dan pengabdian yang tulus. Guru juga mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dan perkembangan jaman, mengembangkan pengetahuan, pola pikir, dan selalu berfikir untuk maju.

Usai pembinaan dari pengawas madrasah, dilanjutkan sidang antarkomisi yang mengemukakan berbagai temuan dan program ke depan dari masing-masing komisi. Acara ditutup dengan doa bersama, dipimpin oleh koordinator kegiatan keagamaan, Marjono, S.Ag., M.Pd.I. (nur)


sumber: diy.kemenag.go.id
LihatTutupKomentar